GELORA.CO - Pilpres 2019 diikuti oleh dua kandidat yakni pasangan petahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dengan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno.
Kompetisi keduanya menggambarkan pertarungan kaum tradisional versus milenial.
Menurut pakar komunikasi Unair, Suko Widodo, kelompok milenial akan cenderung menguasai elektoral dibanding kelompok tradisional.
"Jika merujuk teori generasi ini adalah pertandingan generasi baby boomer versus generasi Y. Nah, yang menentukan adalah generasi X yakni peralihan tradisional ke milenial," ucapnya dalam keterangan tertulisnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (11/8).
Suko melanjutkan, ada empat generasi yang lahir setelah perang dunia kedua dan berhubungan dengan masa kini menurut teori generasi. Yaitu, pertama, Baby Boomer (lahir 1945-1964); kedua, Generasi x kecil (lahir 1965-1980); ketiga, Generasi Y (lahir 1981-1994); dan keempat, Generasi X (lahir 1995-2010).
Dalam konteks ini, sambung Suko, Sandi akan lebih diperankan sebagai profesional yang dipercaya mengelola pemerintahan dan pembangunan ke depan, serta diharapkan mampu meraup suara kaum milenial dan profesional.
"Petahana, kekuatan cenderung bertumpu di kalangan kaum tradisional, melihat representasi Kiai Ma'ruf," ucapnya.
Prediksi Suko melihat data generasi itu, Pilpres kali ini teknologi informasi akan menjadi sarana utama dalam kampanye. [rmol]