GELORA.CO - Ketua Progress 98, Faizal Assegaf menanggapi pernyataan pihak Muhaimin Iskandar (Cak Imin) terkait pernyataan yang bisa tidak mendukung Joko Widodo (Jokowi).
Dilansir TribunWow.com, dari Twitter @faizalassegaf yang ia tulis pada Kamis (2/8/2018), mulanya Faizal Aseegaf mentautkan berita pernyataan Wakil Sekjen PKB, Jazilul Fawaid terkait sikap Cak Imin.
Dalam cuitan tersebut, Faizal Assegaf menyebut bahwa pernyataan pihak Cak Imin adalah sebuah bercanda.
Ia menambahkan bahwa Cak Imin dan anak buahnya hanya bercanda agar suasana pilpres semakin seru.
Faizal juga mengingatkan agar publik tidak salah membaca kode tersebut.
"Maksutnya kiai Hambalang atau Cikeas?
Cak Imin & anak buahnya cuma bercanda aja, biar mancing kubu masalah biar tambah seru hahahaha.
Itu guyonan politisi muda NU, salah baca kejebak," tulisnya.
Diketahui, Jazilul Fawaid mengatakan, partainya bisa saja tak lagi mengusung Jokowi jika tak mendapat persetujuan para kiai.
Hal itu disampaikan Jazilul saat ditanyai apakah PKB akan tetap mengusung Jokowi seusai meminta pendapat para kiai yang akan ditemui sang Ketua Umum, Muhaimin Iskandar, Sabtu (4/8/2018).
"Karena Cak Imin (Muhaimin) mendapat mandat dari para ulama, (arah koalisi) bisa berubah. Namanya juga mandat," kata Jazilul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/8/2018) yang dilansir dari Kompas.com.
Saat ini, lanjut Jazilul, para kiai memberi mandat agar Muhaimin menjadi cawapres pendamping Jokowi.
Ketika ditanya apakah nanti para kiai tetap merekomendasikan PKB untuk mengusung Jokowi meskipun Cak Imin tak menjadi cawapres, ia mengatakan, hal itu masih akan dibahas dan belum bisa dijawab.
Sebelumnya, Muahimin dijadwalkan bertemu dengan para kiai untuk meminta masukan terkait koalisi di Pilpres 2019, Sabtu (4/8/2018).
Pertemuan dengan para kiai bertujuan untuk menyatukan langkah PKB dengan mandat yang diberikan para kiai kepada Muhaimin. [tribun]