GELORA.CO - Mantan Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak akan terpilih kembali pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang.
Natalius menilai, akan terjadi perpindahan suara pendukung secara masif dari kubu Jokowi ke pihak lawannya, yakni Prabowo Subianto.
Hal itu disampaikan Natalius dalam acara diskusi publik yang diadakan Kaukus Muda Indonesia (KMI) di Sekretariat KMI, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (10/8/2018).
"Tahun 2019 bukan tahunnya Jokowi. Nanti akan terjadi imigrasi besar dari pendukungnya. Yang menjadikan kecebong pindah ke pendukung Prabowo," kata Natalius.
Menurutnya, pemilihan KH Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden (cawapres), merupakan salah satu faktor yang memengaruhi berkurangnya dukungan untuk Jokowi pada Pilpres 2019.
Dia melihat peralihan suara dukungan itu akan datang dari massa pendukung mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang kecewa dengan pilihan Jokowi.
Sebab, lanjut Natalius Pigai, Ahok pernah bersitegang dengan KH Ma'ruf Amin, terkait kasus penodaan agama yang membuat Ahok kini mendekam di Rutan Mako Brimob, Depok.
"Ahok itu punya jutaan pendukung fanatik dan akan memengaruhi suara Jokowi nanti, karena Ahok dan Ma'ruf pernah berantem. Mereka kecewa atas pilihan Jokowi," ujarnya.
Natalius Pigai menambahkan, masyarakat dewasa ini tidak membutuhkan sosok yang hanya pintar menampilkan pencitraan dan mengumbar janji. Masyarakat saat ini membutuhkan pemimpin yang tegas.
"Jokowi itu pandai membangun citra. Membangun citra ini sangat berbahaya bagi masyarakat, khususnya masyarakat yang tidak paham. Masyarakat ingin hadirnya presiden yang tegas," tuturnya.
"Saya selaku inventaris janji Jokowi, di Papua sendiri saja ada 39 janji, banyak janji yang belum ditepati," Natalius Pigai mengklaim. [suara]