GELORA.CO - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dinilai perlu mawas diri menyikapi pernyataan Mahfud MD soal peran Muhaimin Iskandar dalam drama pemilihan calon wakil presiden pendamping Joko Widodo.
Pasalnya, bukan tidak mungkin masyarakat menjadi kurang simpati kepada PKB, sehingga memengaruhi perolehan suara partai di Pemilu 2019.
"Dalam hal ini PKB saya kira harus betul-betul mawas diri, walaupun dari yang disampaikan Pak Mahfud di Indonesia Lawyers Club beberapa waktu bukan dalam konteks PKB, tapi sosok Cak Imin," ujar pengamat politik Idil Akbar kepada JPNN, Senin (20/8).
Menurut pengajar di Universitas Padjajaran Bandung ini, meski hanya menyebut nama Cak Imin, namun dalam hal ini wakil ketua MPR itu tentu tak bisa dipisahkan dari PKB. Karena Muhaimin merupakan nakhoda yang memimpin perahu besar PKB.
"Saya kira pengaruhnya akan terlihat dari sikap Cak Imin kemudian. Apakah mencoba mengklarifikasi atau tidak, atau mendiamkan saja, atau mencari alasan. Ini mungkin akan memengaruhi. Sangat tergantung sikap Cak Imin, bagaimana menyikapi pernyataan Mahfud," katanya.
Lebih lanjut Idil mengatakan, kondisi berbeda kemungkinan akan terjadi di NU. Meski Mahfud juga menyebut-nyebut nama Ma'ruf Amin, sepertinya tak berpengaruh besar bagi warga NU.
"Ingat, NU itu dikenal sangat hormat dengan kiai. Jadi apa yang disampaikan oleh kiai-nya, itu yang ditaati dan diikuti. Kiai Ma'ruf kan menjabat Rais Aam PBNU, tentu dia punya banyak santri dan pengikut. Saya kira, selama ada kebaikan bagi kebangsaan, Nu akan tetap mendukung Ma'ruf Amin," pungkas Idil. [jpnn]