Neno Diadang Massa di Bandara Pekanbaru, Ferdinand Hutahaean: Demokrasi Mati

Neno Diadang Massa di Bandara Pekanbaru, Ferdinand Hutahaean: Demokrasi Mati

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Politisi Demokrat, Ferdinand Hutahaean menanggapi insiden yang dialami oleh tokoh penggerak gerakan '2019 Ganti Presiden', Neno Warsiman, yang tertahan di depan gerbang Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Riau.

Tanggapan tersebut, Ferdinand  sampaikan melalui akun Twitternya @LawanPoLitikJW, pada Sabtu (25/8/2018).

Dalam cuitan tersebut, Ferdinand menyebut bahwa demokrasi di Indonesia telah mati.

Menurutnya, pelanggaran hak warga negara terjadi dan dibiarkan begitu saja.

"Demokrasi mati..!! 
Malam ini demokrasi binasa..!!
Pelanggaran hak sebagai warga negara terjadi begitu saja..!!

Neno Warisman, kamu adalah suar demokrasi, suluh gelapnya demokrasi dibawah rejim tirani..!! Terus berjuang, #2019GantiPresiden," tulisnya.


Diketahui, Neno Warisman dihadnag sekelompok massa saat berada di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Riau.

Dilansir TribunWow.com dari TribunPekanbaru.com, pada Sabtu (25/8/2018), diperkirakan sudah sekitar 4 jam lebih mobil BMW Neno Warisman berada di depan gerbang bandara.

Mobil yang membawa Neno Warisman diadang oleh massa di depan gerbang Bandara SSK II Pekanbaru.

Massa yang datang menolak kehadiran Neno Warisman.

Neno Warisman tiba di bandara sekitar pukul 15.10 WIB, dikutip dari Kompas.com pada Sabtu (25/8/2018).

Setelah tiba di ruang kedatangan, pihak kepolisian tampak menggiring Neno Warisman yang menutup wajahnya dengan masker.

Pihak kepolisian terlihat berdiskusi dengan Neno Warisman yang kemudian masuk ke dalam mobil BMW berwarna putih.

Mobil yang ditumpangi Neno Warisman tertahan di depan gerbang ke luar bandara.

Mobil tersebut tampak dalam kondisi mesin masih menyala.

Massa yang menolak kedatangan Neno telah memblokade jalan dan membawa sejumlah spanduk.

Pintu gerbang terpaksa ditutup dan dijaga ketat oleh personel TNI dan Polri.

Massa tampak melakukan sweeping terhadap mobil-mobil yang keluar dari gerbang bandara.

Aksi penolakan ini akhirnya berhasil dibubarkan oleh aparat.

Kemudian disusul kedatangan massa pendukung Neno Warisman yang meminta agar mobil yang membawa Neno Warisman diperbolehkan keluar dari gerbang bandara.

Polisi kemudian juga membubarkan massa pendukung Neno Warisman karena dinilai sudah berada di luar ketentuan waktu.

Sebelumnya, massa sempat bersikeras tidak mau membubarkan diri.

Kabag Ops Polresta Pekanbaru, Kompol Kurnia menegaskan sesuai dengan ketentuan undang-undang, aksi sudah melebihi waktu 50 menit dan harus dibubarkan.

"Pada saat sekarang sesuai ketentuan undang-undang untuk aksi sekarang jam tangan saya sudah menunjukan pukul 18.50. Jadi rekan-rekan dan saudara-saudara sudah melebihi waktu 50 menit. Berkenan saudara-saudara atas nama undang-undang membubarkan diri," tegas Kurnia.[tribun]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita