GELORA.CO - Tak semua pendukung Jokowi menerima keputusannya menggandeng Kiai Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden. Sebagian kecewa, bahkan terang-terangan menentang. Kelompok yang paling lantang menolak adalah para Ahoker, fan setia mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama alias Ahok.
Gejolak di tataran akar rumput ini disadari oleh para petinggi partai koalisi pendukung Jokowi. Salah satunya, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Pria yang akrab disapa Cak Imin itu mengatakan, sentimen negarif Ahokers terhadap Ma'ruf sebenarnya adalah kesalah pahaman belaka.
"Jadi begini, ada kesalahpahaman. Dikiranya Kiai Ma'ruf adalah bagian dari sikap Islam yang tidak sepeti NU. Salah besar," kata Cak Imin di kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Selasa (14/8).
Menurutnya, Ma'ruf merupakan seorang ulama yang menjadi penopang NKRI, kebhinnekaan dan plurasiltas moderasi Islam. "Tanpa Kiai Ma'ruf, MUI sudah bablas. Tahu enggak, Kiai Maruf lah yang menjaga pandangan Islam inklusif," ujarnya.
Meski begitu, Cak Imin memastikan bahwa koalisi Jokowi tidak menganggap remeh aspirasi Ahoker. Dirinya pribadi akan berusaha menjelaskan kepada para pendukung Ahok garis keras itu mengenai siapa sebenarnya Kiai Ma'ruf.
Seperti diketahui, Ma'ruf Amin adalah orang yang mendorong keluarnya fatwa MUI bahwa Ahok telah menista agama ketika berpidato di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta pada 27 September 2016.
Selain itu, Ma'ruf merupakan salah satu saksi yang memberatkan Ahok dalam persidangan kasus penistaan agama. Ma'ruf, langsung atau tidak, turut serta menjebloskan Ahok ke penjara. [jpnn]