Maruf Amin Belum Bisa Diterima Investor, Ekonomi Bakal Tetap Terpuruk

Maruf Amin Belum Bisa Diterima Investor, Ekonomi Bakal Tetap Terpuruk

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Masalah ekonomi menjadi tantangan berat Presiden Joko Widodo jika terpilih kembali memimpin negeri ini. Namun dengan menggandeng calon wakil presiden (cawapres) bukan dari kalangan ekonomi, harapan untuk ekonomi lebih baik dengan cawapres dari religius menjadi berkurang. Apalagi sosok cawapres Maruf Amin kurang atau belum bisa diterima investor.

Ketua Pesidium Perhimpunan Masyarakat Madani (Prima) Sya'roni mengatakan, sikap investor yang tidak merespon KH Maruf Amin sebagai Cawapres Jokowi bisa dibaca sebagai wujud ketidakpercayaan investor terhadap kemampuan KH Maruf Amin dalam memulihkan ekonomi nasional. Karena saat ini Indonesia sedang dirundung berbagai permasalahan ekonomi, misalnya yang paling mengkhawatirkan adalah terus melemahnya nilai rupiah terhadap dolar.

"Indonesia membutuhkan sosok yang mengerti dan sudah teruji handal di bidang ekonomi. Dan sosok tersebut bukanlah KH Maruf Amin. Meskipun Maruf Amin dikatakan memiliki kemampuan di bidang ekonomi syariah, namun kenyataannya perkembangan ekonomi syariah tidak menggembirakan," ujar Sya`roni kepada Harian Terbit, Selasa (14/8/2018).

Menurutnya, karena ketidakmampuan KH Maruf Amin dalam hal ekonomi syariah yang diduga menjadi penyebab investor tidak percaya terhadapnya. Mestinya keberadaanya sebagai Dewan Pengawas Syariah di beberapa bank syariah mampu mendongkrak pertumbuhan bank syariah. Namun nyatanya hal tersebut tidak terwujud. 

Lebih lanjut Syaroni mengatakan, saat ini para investor lebih membutuhkan sosok yang mengerti ekonomi dan sudah teruji kehandalannya.  

"Jika investor tidak mendukung Jokowi-Maruf Amin maka ekonomi akan terus terpuruk karena salah satu penyokong pertumbuhan ekonomi adalah bertambahnya nilai investasi. Atau bisa juga investor akan memindahkan investasi ke negara lain," pungkasnya.

Mengagetkan

Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira mengatakan, pemilihan Maruf Amin sebagai cawapres cukup mengagetkan bagi pasar. Awalnya, pasar berharap sosok pendamping Jokowi berasal dari tokoh yang berpengalaman di bidang ekonomi. Mengingat sejumlah gejolak ekonomi terus terjadi beberapa waktu belakangan.

"Pelaku pasar awalnya berharap sosok pendamping jokowi berasal dari tokoh yang berpengalaman dibidang ekonomi bisa birokrat, akademisi atau pengusaha. Permasalahan ekonomi saat ini tidak kalah urgent dengan persoalan identitas dan kebhinekaan," jelasnya.

"Pelemahan kurs rupiah, tekanan daya beli, kondisi global yang dinamis dan loyo nya kinerja ekspor mendesak untuk dicari solusinya. Presiden butuh sosok tim ekonomi yang kuat di 2019," tandasnya.

Disambut Positif

Sementara itu, Sekjen Seknas Jokowi, Dedy Mawardi menegaskan, tak benar KH Maruf Amin tidak direspons oleh investor pendukung Jokowi. Karena saat ini justru menunjukkan respon pasar yang positif dengan KH Maruf Amin.

"Ini bisa dilihat dari pergerakan saham dan dolar sejak diumumkan MA (KH Maruf Amin) sebagai cawapres Jokowi," ujar Dedy kepada Harian Terbit, Senin (13/8/2018).

Dedy menuturkan, secara umum para investor yang mendukung Jokowi bisa menerima KH. Maruf Amin sebagai Cawapres petahana Jokowi. Bahkan pilihan Jokowi tersebut direspon positif oleh kalangan pengusaha. Karena ada harapan memilih KH Maruf Amin bisa memberikan rasa aman bagi investor dalam melakukan investasi di Indonesia. Oleh karenanya informasi investor tidak mendukung KH Maruf Amin merupakan berita bohong alias hoax.

Sementara itu Cecep Handoko, relawan Jokowi dari `Jokowisaja` mengatakan, pasangan Jokowi-KH Maruf Amin dalam pertarungan Pilpres 2019 tidak menggunakan investor. Semua aktivitas kampanye murni atau pure dari simpatisan dan relawan. Justru kubu Prabowo-Sandi yang menggunakan investor. Apalagi Sandi, cawapres Prabowo adalah seorang pengusaha.

Cecep menegaskan, informasi KH Maruf Amin tidak direspon investor merupakan berita keliru alias tidak benar. Karena selama ini  kubu Jokowi yakin dengan prestasi Jokowi yang selama ini telah diraih sehingga  masyarakat akan kembali memilih Jokowi tanpa iming-iming apapun. "Kami tawarkan prestasi Jokowi untuk masyarakat," paparnya.

Tidak Benar

Politisi Partai Nasdem, Irma Suryani Chaniago menegaskan, dipilihnya KH Maruf Amin menjadi cawapres Jokowi namun tidak direspon investor adalah informasi hoax. Anggota DPR ini mempertanyakan kenapa harus investor merespon ketika KH Maruf Amin menjadi cawapres Jokowi. Karena selama ini Jokowi tidak tergantung investor 

"Investor? Merespons? Untuk apa mereka respon. Sudah pasti hoax, memangnya kita tergantung dengan investor? Nggak lah," ujarnya.

Pengamat politik dari Universitas Bunda Mulia (UBM) Silvanus Alvin mengatakan, adanya informasi KH Maruf Amin tidak direspon investor harus diklarifikasi terlebih dahulu sehingga tidak masuk ranah hoax. Namun harus dipahami bahwa KH Maruf Amin sebagai cawapres Jokowi merupakan Guru Besar Ilmu Ekonomi Muamalat Syariah. Guru Besar yang disandang KH Maruf Amin dikukuhkan pada tahun lalu. 

"Dengan predikat Guru Besar tentu KH Maruf Amin memahami masalah-masalah perekonomian bangsa yang harus diselesaikan," jelasnya.

Terkait jika memang benar investor kubu Jokowi tidak mendukung KH Maruf Amin, ujar Silvanus, maka dampak yang didapat Jokowi adalah berkurangnya modal kampanye. Karena butuh dana besar untuk kegiatan kampanye. Sementara bagi investor, dukungan yang diberikan ibarat investasi yang akan diraih jika jagoannya berhasil duduk menjadi orang nomor satu di Indonesia. [htc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita