Mahfud MD Ngaku Tiga Kali Tolak Jabatan Mentereng dari Jokowi

Mahfud MD Ngaku Tiga Kali Tolak Jabatan Mentereng dari Jokowi

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, buka-bukaan. Mahfud mengaku bukan hanya sekali dijanjikan jabatan penting oleh Presiden Joko Widodo.

Jabatan mentereng yang pernah ditawarkan kepada Mahfud mulai dari Menkopolhukam, Jaksa Agung hingga komisaris utama di salah satu BUMN.

Mahfud menolak lantaran merasa tidak ikut berkeringat membantu Jokowi di Pilpres 2014. Bahkan, Mahfud menjadi ketua tim pemenangan kubu lawan, Prabowo Subianto.

Tawaran menjadi Menko Polhukam diterima Mahfud tahun 2015. Ketika itu Jokowi merencanakan reshuffle jilid I. Luhut Binsar Pandjaitan yang merupakan salah seorang kepercayaan Jokowi menyampaikan kepada Mahfud bahwa Jokowi sudah oke posisi Menko Polhukam diisi dirinya.

"Pak Mahfud, Pak Jokowi menghargai profesionalitas," kata Mahfud menirukan ucapan Luhut, menjawab alasan tak bisa masuk kabinet karena pernah bekerja keras memuluskan Prabowo jadi presiden. 

Tawaran menjadi komisaris utama juga disampaikan Luhut. Tawaran ini ditolak Mahfud dengan alasan profesionalitas. Hal itu disampaikan Mahfud di acara Indonesia Lawyer Club (ILC) bertema "Kejutan Cawapres: Antara Mahar Politik Dan PHP, di Jakarta, Selasa (14/8) malam. 

"Saya sampaikan saya ini ahli hukum, nggak ngerti (ekonomi)," kata Mahfud.

Soal tawaran menjadi Jaksa Agung, Mahfud menyebut disampaikan Luhut Panjaitan dan Menseneg Pratikno. Mahfud tak mengiyakan dengan alasan yang sama ketika dijanjikan menjadi Menko Polhukam.

"Saya usul Busro Mukodas dan Bambang Widjojanto (mantan pimpinan KPK)," kata dia.

Mahfud mengatakan berbagai tawaran tersebut ditolak lantaran dirinya punya etika politik. Satu-satunya tawaran yang diterima Mahfud dari Jokowi adalah aktif di Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Konsep badan ini sejak awal digarap Mahfud bersama Yudi Latif.

"Saya mau garap karena ini untuk menguatkan ideologi. (Ini) urus ideologi, bukan politik," tukas Mahduf.

Nama Mahfud belakangan jadi sorotan karena tak jadi dipilih sebagai calon wakil presiden oleh Jokowi. Namun mantan ketua MK itu dicoret di detik-detik akhir. Mahfud sudah mengenakan kemeja putih yang dijahit secara khusus untuk dikenakan di seremoni pengumuman cawapres, tapi nama yang terlontar dari mulut Jokowi KH Ma'ruf Amin.[jpnn]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita