L-API: Jokowi Kena Jebakan Batman Ada Benarnya

L-API: Jokowi Kena Jebakan Batman Ada Benarnya

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 belum memasuki masa kampanye, namun kedua kubu dari masing-masing koalisi sudah bertarung sebelum waktunya. Baru-baru ini Wasekjen PAN Erwin Izharrudin pernyataan soal Jokowi terkena “Jebakan Batman” menuai tanggapan.

Direktur Strategi dan Analisis Data Lembaga Politik Indonesia (L-API) Fadlin Guru Don (FGD) menganggap ucapan Erwin Izharrudin ada benarnya jika dianalisa dari beberapa fakta yang yang ada.

“Jika dianalisa dari beberapa fakta, pernyataan Erwin soal jebakan batman buat Jokowi ada benarnya,” kata Fadlin Guru Don kepada JPNN.com di Jakarta Senin (13/8/2018).

Lebih lanjut, FGD menilai ada semacam desain yang sangat sistimatis dari kelompok Ulama PA 212 dan GNPF Ulama yang seakan-akan serius mendorong Ustaz Abdul Somad atau Salim Segaf sebagai cawapres Prabowo atas Ijtimak Ulama.

“Saya menilai ada semacam desain yang sangat sistimatis dari ulama PA 212 dan GNPF Ulama lewat Ijtimak untuk memaketkan Prabowo dengan UAS atau Salim Segaf yang seolah-olah itu benar dan serius,” tutur Fadlin.

Dosen Universitas Mercua Buana ini mengatakan semua itu dilakukan agar membuat Jokowi untuk memilih wakilnya dari kubu ulama juga, dengan begitu kedua pasangan saling merebut suara umat Islam. FGD juga mengatakan Jokowi akan digoreng dengan isu-isu lama seperti pernyataan PDIP yang tidak membutuhkan suara umat Islam, sehingga Jokowi dan PDIP terkesan menelan ludahnya sendiri.

Lalu FGD mengatakan bahwa kenyataan ini telah dibuktikan oleh video Ustaz Haikal Hasan yang saat sekarang sedang viral yang menyatakan bahwa Ijtimak itu sengaja diembuskan dan sebagai alat menggertak Prabowo akan ditinggalkan Ulama dan umat bila tidak memilih cawapres dari kalangan Ulama.

“Buktinya jelas, coba tonton visdeonya Ustaz Haikal Hassan, Ulama PA 212 sengaja melempar isu meninggalkan Prabowo jika tidak memilih wakilnya dari Ijtimak Ulama, dengan harapan bahwa kubu Jokowi akan menggandeng ulama sehingga Jokowi berpikir semua ulama akan mendukung dia, setelah itu Ulama PA 212 akan menyuruh Prabowo memilih Cawapres di luar ulama,” beber Fadlin.

Pria kelahiran Donggo, NTB ini juga mengungkapkan Sandiga Uno sengaja menjadi kunci rahasia yang tidak dimunculkan terlebih dahulu agar pihak lawan tidak membaca strategi yang sedang dimainkan.

“Sandiaga Uno itu kunci rahasianya Ulama dan Prabowo, mereka sengaja tidak munculkan untuk menghindari pembacaan pihak lawan. Kita pasti tahu bahwa sebelum mengumumkan Cawapresnya, Prabowo meminta restu kepada Habib Rizieq Shihab lewat telepon,” urainya.

Menurut Fadlin, strategi ini dianggap benar karena HRS sudah mengumumkan untuk menggelar Ijtimak Ulama II dengan tujuan agar Ulama dan umat Islam tetap satu komando dalam mendukung pasangan Prabowo-Sandi. Menurutnya semua keputusan ini tidak lepas dari strategi jitu untuk menjebak lawan. [jpnn]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita