GELORA.CO - Sikap kenegarawanan Ma'ruf Amin tengah diuji dalam menjaga netralitas Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang dipimpinnya. Utamanya setelah dia terpilih menjadi bakal calon wakil presiden dari petahana Joko Widodo.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin mengakui, memang tidak ada larangan bagi posisi pengurus MUI untuk menjadi cawapres, namun demi etika politik yang baik, sudah sepatutnya Ma'ruf mundur dari posisi ketum.
"Demi etika politik sebaiknya mundur. Tapi itu juga tergantung pada internal MUI," katanya saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (18/8).
Dikhawatirkan, jika tidak mundur, netralitas MUI sebagai lembaga dakwah akan terancam.
Makanya, pada situasi ini, penting bagi Ma'ruf untuk mempertimbangkan menyerahkan jabatan itu kepada kiai sepuh yang lain.
"Sikap dan kenegarawanan Ma'ruf Amin sedang diuji. Apakah akan mundur atau tidak," pungkas Ujang Komarudin. [rmol]