Kabar Pertemuan dengan Habib Rizieq, Ini Jawaban Ma'ruf Amin

Kabar Pertemuan dengan Habib Rizieq, Ini Jawaban Ma'ruf Amin

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Kiai Haji Ma'ruf Amin dijadwalkan akan melaksanakan ibadah haji sejak besok, Rabu (15/8). Sehari sebelum berangkat ke Tanah Suci, cawapres pendamping Jokowi itu mengunjungi pimpinan PBNU dan ketum PKB di kantor pusat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama di Jakarta Pusat, hari ini.

Usai pertemuan tertutup, KH Ma'ruf Amin, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj, dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar ditemui awak media. Menanggapi isu rencana pertemuannya dengan Habib Rizieq Shihab sesampainya nanti di Makkah, cicit Syekh Nawawi al Bantani itu hanya menjawab singkat.

"Insya Allah," kata Kiai Ma'ruf sesaat sebelum meninggalkan awak media di lantai empat gedung PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (14/8).

Terpisah, Kiai Said dan Cak Imin berharap akan adanya pertemuan antara tokoh sepuh NU itu dan Habib Rizieq selaku figur penting di balik Ijtima GNPF Ulama. Namun, Muhaimin alias Cak Imin mengaku belum bisa memastikan agenda apa yang akan dibahas Kiai Ma'ruf, apabila jadi berjumpa dengan HRS.

“Kita doakan, insya Allah ketemu (dengan Habib Rizieq). Agendanya? Orang ketemu kok ditanya. Ya silaturahim. (Apakah bicara Pilpres) tidak tahu. Bagaimana nantinya kita tidak tahu,” ucap Cak Imin saat ditemui para pewarta di lokasi yang sama, Selasa (14/8).

Seperti diketahui, Habib Rizieq Shihab alias HRS ikut menggerakkan terselenggaranya Ijtima Gerakan Nasional Pemgawal Fatwa (GNPF) Ulama. Ijtima itu sendiri yang telah mengeluarkan rekomendasi, yakni dua opsi pencalonan: Prabowo-Salim Segaf al-Jufri atau Prabowo-Ustaz Abdul Somad (UAS).

Belakangan, UAS menolak terjun ke politik praktis, sedangkan ketua umum Partai Gerindra itu lebih memilih Sandiaga Uno sebagai cawapresnya. Alhasil, GNPF Ulama dan simpatisannya sampai sekarang belum memutuskan pilihan politiknya, apakah ke pasangan Jokowi-KH Ma’ruf Amin ataukah Prabowo-Sandi.

Karenanya, Cak Imin melihat ada sebagai peluang untuk berkoalisi dengan kubu HRS. Dia pun berharap, pertemuan antara cawapres Jokowi dan tokoh Front Pembela Islam (FPI) tersebut tak sekadar isu belaka. “Saya hanya berdoa, berharap, mudah-mudahan akan ketemu di sana (antara KH Ma’ruf Amin dan HRS). (Berharap HRS mendukung Jokowi?) yang namanya harapan tentu ada, harus ada,” ujarnya..

Mendampingi Cak Imin, KH Said Aqil Siradj membenarkan besarnya potensi suara warga Nahdliyin di Pilpres 2019 mendatang.

Ketua Umum PBNU itu menegaskan, dengan anggapan tersebut, organisasi yang dipimpinnya tidak berarti terjun ke politik praktis. Sebab, peran politik praktis telah dan sedang dimainkan PKB yang menyasar konstituen dari kalangan Nahdliyin.

“NU itu tidak berpolitik tetapi punya bobot politis. Bobot politisnya berat sekali. Tapi bukan partai politik,” tegas Kiai Said di lokasi yang sama, Selasa (14/8).

Dengan kata lain, lanjut ulama kelahiran Cirebon, Jawa Barat itu, pihaknya berharap KH Ma’ruf Amin sukses di ajang pemilihan umum. Apalagi, yang bersangkutan kini masih berstatus rais aam PBNU.

Kiai Said mengungkapkan, seluruh warga Nahdliyin akan kerja keras secara sukarela untuk memenangkan Jokowi-Kiai Ma’ruf. Kendati begitu, dia menekankan, dirinya tidak akan terjun sebagai juru kampanye. “Karena yang maju itu rais aam, ya harus menang. Kendaraannya PKB. (Warga NU) enggak usah dibayar, enggak usah digerakkan, warga NU akan dukung,” jelas KH Said Aqil. [rol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita