GELORA.CO - JOHANIS Gama Marshal Lau alias Joni mendapat segalanya usai menyelamatkan upacara hari kemerdekaan RI dengan memanjat tiang bendera.
Joni memanjat tiang bendera karena tali tiang bendera putus dan tersangkut di ujung tiang.
Sehingga merah putih terancam tak berkibar di perbatasan RI dan Timor Leste dengan diiringi lagu Indonesia Raya apabila Joni tak memanjat tiang itu.
Video Joni memanjat tiang bendera pun menjadi viral. Dalam sekejap berbagai hadiah datang kepadanya.
Mulai dari beasiswa sampai kuliah dari PLN, lalu Joni juga memastikan diri menjadi anggota TNI saat usianya sudah cukup.
Berikutnya pengacara kondang Hotman Paris Hutapea dan adiknya urunan memberi uang jajan kepada Joni. Nilai totalnya Rp 50 juta.
Kemudian seorang ustaz yang tengah menjalani ibadah haji juga berjanji akan memberikan uang beasiswa Rp 25 juta kepada Joni usai pulang dari tanah suci.
Bahkan Joni juga diundang menjadi tamu di pembukaan Asian Games 2018, lalu berkesempatan bertemu langsung dengan Presiden Jokowi.
Bahkan Presiden Jokowi menyuruh Joni menyebutkan keinginannya, dan Joni lalu menyebut ingin sepeda dan rumah.
Terakhir, Joni bahkan berkesempatan bertemu Via Vallen, artis yang Ia idolakan.
Nasib baik yang dialami Joni tampaknya tak hadir dalam kehidupan Reza Mangar, bocah putus sekolah asal Kabupaten kepualauan Aru, Provinsi Maluku. Kisah Reza Mangar ini ditulis di portal lelemuku.com oleh Albert Batlayeri.
Reza Mangar pernah melakukan hal serupa dengan Joni saat upacara hari ulang tahun (HUT) ke 14 Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku di Lapangan Yos Sudarso, Dobo pada Senin, 18 Desember 2017 lalu.
Aksi heroik Reza Mangar yang tak mendapat ganjaran apapun |
Berdasarkan tulisan itu, Reza Mangar kelihatan lebih bernasib kurang baik ketimbang Joni. Dia merupakan anak yatim piatu, dan sudah putus sekolah.
Kini Reza Mangar disebut menghidupi dirinya sendiri dengan cara menjadi nelayan,dan tinggal bersama neneknya.
Reza Mangar selain menjadi nelayan juga terkadang mencukupi hidupnya dengan memuat ikan hasil tangkapan ke pasar kota tersebut.
Warga Kota Dobo, Karel Ridolof Labok yang mengunggah foto dan profil Reza di halaman facebooknya diakui bahwa anak yang berasal dari Desa Waria, Kecamatan Aru Utara Timur Batuley ini sudah putus sekolah dari Sekolah Dasar (SD) di desanya.
Tapi disebutkan bahwa Reza Mangar tak mendapatkan apapun usai aksinya memanjat tiang bendera. Ia hanya mendapat jabat tangan saja dari pejabat setempat. [tribun]