GELORA.CO - Ketua Presidium Persatuan Pergerakan, Andrianto SIP, meragukan Maruf Amin akan terus jadi calon wakil presiden (cawspres) dan menjadi wakil presiden jika Menang pada Pilpres 2019.
“Saya menduga dipilihnya Maruf cuma strategi untuk raih kemenangan sesaat saja, setelah itu akan segera digusur,” papar Adrianto di Jakarta, Minggu (12/8/2018).
Setelah digusur, lanjut Adrianto, semua bisa terjadi. “Dalam UU di nyatakan bila Wapres berhalangan tetap maka parpol pengusung berhak usulkan 2 nama untuk di pilih MPR. Saya menduga Maruf diangkat untuk dijatuhkan seperti Gus Dur dulu,”, sebut Aktivis mahasiswa 98 ini.
Menurut mantan Sekjen Prodem bila dugaan ini benar maka akan merusak kedaulatan rakyat yang ingin memiliki Presiden dan Wapres terbaik. Tent hal ini sangat disayangkan.
“Saya melihat ada yang tidak beres dari pilihan Maruf ini. Jokowi benar takut kalah saja dan takut kehilangan pendukung baik parpol ormas yang mengancam ancam Jokowi,” tegas Andrianto.
Dia menambahkan, kinerja Jokowi yang buruk serta semua janji Pemilu 2014 masih belum terealisasi, maka dicarilah tokoh yang bisa narik suara dari kalangan religius meski ini juga jadi blunder jadinya, ungkapnya.
Kecerobohan yang paling fatal ketika sosok sekaliber Mahfud MD dipermalukan secara telanjang mata. Ini bisa jadi antipati dan terbelahnya massa NU terutama pendukung Mahfudz di NU. Publik melihatnya kelanjutan perseteruan PKB Cak Imin dan PKB Gus Dur. Dimana Mahfud di sisi Gus Dur vis a vis dengan cak Imin, pungkasnya. [htc]