GELORA.CO - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pengarahan kepada anggota TNI dan Polri di Istana Negara. Jokowi meminta kepada TNI dan Polri untuk menjelaskan soal capaian kinerja pemerintah kepada masyarakat.
Pengarahan itu diberikan Jokowi kepada Siswa Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia (Sesko TNI) dan Peserta Sekolah Staf dan Pimpinan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Sespimti Polri) Tahun 2018 di Istana Negara, Jakarta. Jokowi mengatakan sudah banyak program dan kerja yang dilakukan oleh pemerintah.
"Berkaitan dengan program pemerintah, kerja-kerja pemerintah yang telah banyak kita lakukan," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Kamis 23 Agustus 2018.
Jokowi menitipkan pesan kepada siswa Sesko TNI dan Sespimti Polri untuk mensosialisasikan apa saja kinerja yang telah dicapai oleh pemerintah.
"Saya titip seluruh perwira juga ikut mensosialisasikan, ikut disampaikan pada momen-momen yang tepat untuk menyampaikan itu," katanya.
"Kita harus tahu kenapa kita bangun infrastruktur di Indonesia bagian timur. Untuk apa? Kalau kita mau cepat meningkatan pertumbuhan ekonomi ya bangun di Jawa. Cepat mendongkrak pertumbuhan ekonomi, return ekonomi baliknya lebih cpet. Infrastruktur hampir kelihatan, tinggal nambah sedikit-sedikit, return politiknya juga lebih cepat karena 60 persen penduduk ada di Jawa. Tapi apakah itu yang mau kita lakukan?" tambah Jokowi.
Sebelumnya, Jokowi juga meminta agar anggota TNI dan Polri itu bisa menjaga stabilitas keamanan dan politik.
"Saya titip stabilitas keamanan, politik sangat pnting sekali dalam melakukan pembngunan di negara yang kita cintai ini. Tidak mungkin investasi datang ke sebuah daerah, ke sebuah ngara apabila negara itu tidak stabil secara politik dan tidak aman. Tidak mungkin, tidak mungkin," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, investasi sangat penting bagi pembangunan sebuah negara. Namun, investasi itu akan masuk ke sebuah negara jika stabilitas politik dan keamanannya terjaga.
"Investasi itu berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi negara kita. Investasi itu juga berkaitan dengan pembukaan lapanagan kerja yang dibutuhkn rakyat. Jangan sampai justru ada yang investasi di daerah, ada yang mnganggu, kita diam. Nah ini keliru besar. Karena sekali lagi, investasi itulah yang akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan akan mmbuka lapangan kerja yang sangat dibutuhkan oleh rakyat," jelas Jokowi.
Sumber: Detik
(Catatan: berita ini juga ditulis oleh KOMPAS)
Arahan Jokowi ini membuat warganet gemas.
Salah seorang warganet yang merasa tindakan Jokowi ini tak tepat adalah mantan Kepala Staf Umum TNI, LetJen (Purn) Suryo Prabowo. Melalui akun twitternya, Suryo Prabowo heran, mengapa TNI dan Polri yang merupakan alat negara, hendak difungsikan sebagai alat pemerintah oleh Jokowi.
— J.S. Prabowo (@marierteman) August 23, 2018loh .....TNI & Polri itu kan ALAT NEGARA,
bukan Alat Pemerintah, lalu apa boleh ditugasi sebagai juru bicara pemerintah ?
sepertinya gak bener deh ! @jokowi @DPR_RI @PolhukamRI @Kemhan_RI @Puspen_TNI @DivHumas_Polri @tni_ad @_TNIAL_ @_TNIAU https://t.co/N7kQlPOsT4
Selain Suryo Prabowo, warganet lain juga turut memberikan pendapat mereka.
Presiden gemblung. Minta Polri dan TNI mengkampanyekan kerja pemerintah. Di bawah bisa dipahami sebagai memaksa orang untuk milih Jokowi lho. Secara yg ngomong tentara dan polisi. Orde baru jilid 2 beneran. https://t.co/2ESJQKuePh— Pelan-pelan, Ardi! (@awemany) August 23, 2018
Please deh..— Warta🌐Politik™ (@wartapoLitik) August 23, 2018
TNI Polri itu alat NEGARA, bukan buzzer politik.
Situ takut banget kalah sih https://t.co/P7OGpFfkfw
[pid]