GELORA.CO - Langkah Presiden Jokowi dalam pemerataan ekonomi reduksi separatisme di Papua, dinilai belum efektif bahkan dikatakan gagal.
"Kalau sudah tahu dan mengidentifikasi bahwa gerakan separatis di Papua disebabkan oleh masalah ekonomi, berarti Jokowi gagal dalam mengatasi persoalan ekonomi yang dialami rakyat Papua," papar Ketua DPP Gerindra, Iwan Sumule dalam keterangan tertulisnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (21/8).
Iwa Sumule menegaskan, faktanya gerakan separatis masih marak dan terjadi di Papua.
Bahkan, sambung Mule, gerakan separatis makin terbuka terjadi, seperti baru-baru ini terjadi dalam opspek di kampus Universitas Cenderawasih Jayapura serta beredar surat pemerintahan sementara Papua Barat.
"Heran saya kalau Kapolri bilang Jokowi berhasil," tutupnya.
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian sebelumnya mengatakan, banyak gejolak di Papua seperti adanya gerakan-gerakan separatis lebih disebabkan oleh faktor ekonomi.
Tito menegaskan, pemerataan ekonomi di kawasan pegunungan yang ada di Papua belum tersentuh oleh Pemerintah. Bahkan saat dirinya menjabat sebagai Kapolda Papua pada tahun 2012 baru menyadari hal tersebut.
“Sekarang baru saya melihat kepemimpinan bapak Presiden Jokowi yang nyata di Gunung terasa. Misalnya Jalan Trans Papua bandara Wamena diperbaiki,” ujarnya. [rmol]