GELORA.CO - Hasil ijtima ulama GNPF diduga menghapus nama salah seorang yang diputuskan dalam hasil Rapat Koordinasi Nasional Presidium Alumni 212.
Ketua Alumni Presidium 212 Aminuddin, ijtima itu tidak mengakomodir hasil Rapat Koordinasi Nasional Presidium Alumni 212 yang pada saat itu merekomendasikan nama Yusril Ihza Mahendra.
“Kok di Peninsula (tempat Ijtima Ulama) hilang?,” tanya Amin.
Kegiatan ulama GNPF ini sebelumnya mengeluarkan rekomendasi mengusung Prabowo Subianto-Salim Segaf Al Jufri dan Prabowo Subianto-Ustaz Abdul Somad sebagai calon presiden dan calon wapres untuk didaftarkan ke KPU.
Disebut-sebut kegiatan tersebut disusupi kubu petahana sebagai bagian dari agenda "memutihkan Jakarta", agenda mematikan pengaruh aksi 411, 212, dan aksi-aksi sejenisnya menjalar ke Pilpres. Agenda lainnya, memasangkan Prabowo dengan figur yang kemungkinan kalahnya besar di Pilpres. [rmol]