GELORA.CO - Banyak pihak menduga Pilpres 2019 akan diwarnai dengan berita bohong atau hoax. Kondisi yang juga jamak terjadi pada Pilpres 2014 lalu.
Saat dikonfirmasi, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan, hoax telah merusak demokrasi yang dibangun selama ini. Sebab, hal itu menunjukkan adanya oknum yang menggunakan cara tidak beradab dan tidak adil hanya untuk mendapatkan kemenangan.
"Hoax ini tidak beradab, mereka saling melanggar nilai-nilai kemanusiaan. Mereka bergerak hanya (mengejar) aspek kemenangan, menjatuhkan pihak lain, dengan cara tidak beradab," tegas Hasto di Jakarta, Sabtu (18/8).
Oleh sebab itu, pria kelahiran Jogjakarta itu mengutuk dengan keras apabila ada oknum-oknum yang menggunakan cara singkat guna mendapatkan kemenangan di Pilpres 2019.
"Kami mengutuk hal tersebut karena tidak sesuai dengan kepribadian kita sebagai bangsa," katanya.
Lebih lanjut, Hasto juga berharap tidak ada lagi isu suku, agara, ras dan antargolongan (SARA) yang dimainkan pada Pilpres 2019. Sebab itu adalah area rawan yang sebaiknya dijauhi.
"Yang menggunakan isu SARA mengalami kerugian. Yang diserang juga mengalami kerugian," ungkapnya.
Bahkan, lanjut Hasto, adanya isu SARA ini akan membuat kemunduran Bhinneka Tunggal Ika yang sudah terjalin lama di Indonesia. Masyarakat hidup berdampingan tanpa adanya perbedaan.
"Karena kita bisa hidup damai dengan Bhinneka Tunggal Ika. Kenapa kemudian ini harus diingkari?" pungkasnya. [jpc]