GELORA.CO - Ketua Majelis Kehormatan PAN Amien Rais mendorong Ustadz Abdul Somad menjadi cawapres Prabowo. Sang putri, Hanum Salsabila Rais punya pandangan senada, ia menyerukan #SomadEffect di media sosial.
Hanum Rais memposting sebuah tulisan terkait #SomadEffect di Instagram pada Selasa (31/8/2018) kemarin.
Seperti dikutip detikcom, ia mengawali dengan menulis kalimat "Sebaiknya ustadz Abdul Somad tetap berdakwah saja. Menjadi suluh dalam gelapnya ruangan. Menjadi setetes embun dalam sahara. Kita memerlukan itu." Nasehat demikian memang terdengar indah elegan dan mulia. Saya pun mengiyakan," demikian tulis Hanum Rais.
Ia lantas mengenang kisah Snouck Horgrounje, seorang berkebangsaan Belanda di zaman Hindia-Belanda yang belajar agama Islam dan kemudian dikenal sebagai mata-mata kolonial.
"Ia pernah menasehati para ulama, masyarakat adat Aceh saat itu, untuk meningkatkan ketakwaan umat serta selalu mengingatkan umat pada kematian, masjid-masjid perlu didirikan dekat makam. Terdengar mulia. Serentak membuahkan anggukan," kata Hanum.
Namun di kemudian hari diketahui target Horgronje bukanlah semulia itu. Alih-alih membuat muslim semakin bertakwa, malah ia ingin membuat orang takut ke masjid. Kala itu Horgronje paham betul masjid dan pengunjungnya adalah kekuatan yang membahayakan bagi rezim kolonial. Ia lantas mengaitkan hal itu dengan pernyataan sejumlah tokoh yang meminta Ustadz Abdul Somad fokus tetap berdakwah saja.
"Seruan banyak pihak agar UAS berdakwah saja dan jangan bermain politik seakan terdengar seperti seruan membuai Horgronje saat itu," katanya.
Ia lantas mengajak semua pihak meyakinkan Abdul Somad agar mau berbakti untuk bangsa. Berikut ajakan harapan Hanum Rais selengkapnya:
Di saat yang begitu krusial sekarang ini, marilah kita berdoa semoga sang suluh selama ini berkenan berubah menjadi mentari. Setetes embun di sahara bersedia menjelma jadi telaga mata air yang menyejukkan bagi bumi," imbuhnya.
Marilah kita berbondong-bondong meyakinkan @ustadzabdulsomad bahwa dirinya diperlukan oleh bangsa, tidak hanya sebagai guru, namun pemimpin bangsa. Tarikh menorehkan cerita, Abu Bakar maupun Umar juga sebelumnya menolak jabatan yang diberikan pada mereka hingga mereka akhirnya menjadi umara panutan. Keulamaan dan kepemimpinan bersanding manis dalam era tersebut. Sejatinya politik dan agama memang sebuah kesatuan. Rasulullah pun telah menjadikan dirinya teladan sebagai pemimpin dan ulama terbaik sepanjang masa.
Kesempatan tidak akan datang berulang. Kehadiran UAS di tengah bangsa ini boleh jadi adalah kesempatan yang Allah berikan untuk kita. Mudah-mudahan Allah mengijabahi lewat dukungan seluruh elemen bangsa dan umat di Indonesia.
Wallahu a'lam bissshhawaab
#ustadzabdulsomad #cawapres let's make #somadeffect everywhere!!
Apa yang disampaikan Hanum Rais menuai beragam reaksi dari netizen. Ada yang mendukung pernyataannya, ada juga yang mengajak diskusi lebih serius lagi. Akankah harapan Hanum Rais jadi nyata?
[detik]