GNPF: Kami Tidak Ingin Bantu Dorong Mobil Mogok Lalu Ditinggal

GNPF: Kami Tidak Ingin Bantu Dorong Mobil Mogok Lalu Ditinggal

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama kecewa dengan keputusan koalisi pendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang tidak menggubris hasil ijtima ulama GNPF.

Dalam ijtima itu, GNPF merekomendasikan dua nama untuk mendampingi Prabowo, yaitu Ustaz Abdul Somad (UAS) dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufrie. Namun koalisi yang digawangi Gerindra, PKS, PAN, dan Demokrat justru memilih nama Sandiaga Uno.

“Ternyata koalisi Partai Gerindra, PKS dan PAN mengambil pasangan di luar rekomendasi," ujar Ketua Umum GNPF Ulama, Ustaz Yusuf Muhammad Martak dalam keterangan tertulisnya, Selasa (14/8).

Yusuf Martak menjelaskan bahwa GNPF Ulama mengeluarkan rekomendasi itu lantaran tidak ingin sebatas mendukung pemenangan pilpres, kemudian diacuhkan. Tapi juga ikut dalam mewarnai pemerintahan saat nanti menang di pilpres.

Atas alasan itu, saat UAS dan Salim Segaf menyatakan tidak bersedia maju jadi cawapres di menit akhir pendaftaran, para ulama langsung menggelar musyawarah dan merekomendasikan dua nama lagi, yaitu Ustaz Arifin Ilham serta Aa Gym.

Namun lagi-lagi rekomendasi itu tidak digubris, lantaran Prabowo memilih Sandi sebagai pendamping pilpres.

“Kami tidak ingin ulama diminta mendorong mobil mogok, tapi setelah mobilnya jalan ternyata ulamanya ditinggal," tukasnya. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita