GELORA.CO - Calon petahana Presiden Joko Widodo telah melakukan politisasi agama demi raupan elektoral di Pilpres 2019.
Demikian disampaikan Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean dalam kicauannya akun twitter @LawanPolitikJKW, Jumat (10/9).
"Meski itu hak konstitusional, tapi arahnya jelas, politisasi agama," kata Ferdinand
Ferdinand pun menilai dengan memilih Maruf Amin, jelas sudah bahwa Jokowi bawa-bawa politik identitas, politik agama dan mengabaikan nasib bangsa dari resiko konflik horizontal.
Sebaliknya, Ferdinand menyanjung sikap Prabowo Subianto selama ini tertuduh gunakan politik identitas justru lebih nasionalis.
"Prabowo yang selama ini tertuduh, ternyata memilih nasionalis," tutupnya.
Jokowi mengumumkan ke khalayak bahwa dirinya memilih Maruf Amin ketimbang Mahfud MD yang sudah pede (percaya diri) akan bergandengan dengan calon petahana ini.
"Setelah mendengar masukan dari seluruh elemen masyarakat, saya memutuskan Prof. DR KH Maruf Amin sebagai cawapres," kata Jokowi dalam konferensi pers di restoran plataran, Menteng, Jakarta Pusat. [rmol]