GELORA.CO - Partai Demokrat tidak pernah meminta Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menggandeng Komandan Kogasma Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Wasekjen DPP Partai Demokrat Rachland Nashidik menjelaskan, justru Prabowo yang datang ke Demokrat dan menyebut nama AHY untuk menjadi pendamping.
“Prabowo yang memberi alasan kenapa AHY, bukan kami,” jelasnya dalam akun Twitter @RachlanNashidik, Rabu (15/8).
Namun kemudian, Prabowo yang tidak bisa melawan penolakan PKS dan PAN. Dia kemudian memajukan nama Sandiaga Uno untuk dijadikan pendamping.
Demokrat, sambung Rachland, sempat menanyakan beberapa hal tentang pengajuan Sandi.
“Ketika dia pilih Sandi, kami bertanya: elektabilitas Sandi berapa? Kenapa Gerindra dengan Gerindra? Saudara mau menang, tidak?” sambungnya.
Di atas kertas, elektabilitas AHY jauh di atas Sandi dan mampu memberi tambahan elektabilitas Prabowo. Atas alasan itu, Demokrat sempat meminta agar Prabowo mencari cawapres lain dengan elektabilitas cukup dan diterima semua pihak.
“Saya harus sampaikan semua tadi agar sejarah mencatat. Kami kini fokus memenangkan Prabowo-Sandi. Sebuah tugas sangat berat, karena syarat-syaratnya tak dipenuhi,” tukasnya. [rmol]