Bela Turki Hadapi Amerika, Qatar Investasi Langsung Senilai $15 Miliar

Bela Turki Hadapi Amerika, Qatar Investasi Langsung Senilai $15 Miliar

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Emir Qatar hari Rabu, 15 Agustus 2018 terbang ke Turki untuk bertemu dengan sekutu dekatnya, Presiden Recep Tayyip Erdoğan guna memberikan dukungan nyata pada sekutu dekatnya dalam bergulat dengan krisis mata uang, yang disebut Erdogan ‘tikaman dari belakang (Amerika)’, tulis Hurriyet Daily News.

Guna membantu Turki, Qatar akan melakukan investasi langsung senilai $15 miliar di Turki, pemimpin Qatar mengatakan dalam kunjungannya ke Ankara pada Rabu, kata jubir kepresidenan Turki.

“Qatar telah menjanjikan investasi langsung bernilai $15 miliar di Turki,” ciut Ibrahim Kalin setelah Presiden Recep Tayyip Erdogan bertemu dengan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani, di Ibu Kota Ankara, tulis Anadolu.

“Hubungan Turki-Qatar didasarkan pada fondasi solid dari persahabatan dan solidaritas,” tambah Kalin.

Menurut kantor media kepresidenan Turki, Erdogan dan al-Thani juga saling berbagi pandangan terkait hubungan bilateral dan perkembangan regional dalam pertemuan tiga jam mereka.

Dalam sebuah wawancara pada Rabu dengan Anadolu Agency, duta besar Qatar untuk Turki Salem bin Mubarak Al-Shafi mengatakan: “Pemerintah Qatar selalu proaktif mendukung saudara Turkinya.”

Kunjungan Al-Thani, kata diplomat itu, “akan berfungsi sebagai penegasan hubungan dekat antara rakyat Qatar dan Turki dan posisi bersama mereka berhadap-hadapan dengan banyak tantangan yang mereka hadapi.”

Dia menambahkan: “Hubungan kuat kami dengan Republik Turki memiliki status istimewa diantara rakyat kami.”

Gejolak ekonomi Turki itu telah menimbulkan kekhawatiran dan dampaknya bagi Qatar.

Dalam beberapa hari terakhir, Qatar mendukung Turki dengan memulai kampanye publik di Doha untuk mengubah Riyal mereka menjadi Lira dalam upaya untuk menopang mata uang Turki yang sedang jatuh.

Kedua negara ini telah menjadi mitra ekonomi dan politik yang dekat dalam beberapa waktu terakhir.

Doha memiliki investasi senilai $ 20 miliar di Turki, angka resmi menunjukkan bulan lalu, dan Ankara kini menjadi salah satu eksportir teratas di emirat itu.

Sheikh Tamim adalah pemimpin negara pertama yang menelepon dan memberi dukungan Presiden Erdogan selama kudeta yang gagal di Turki pada tahun 2016.

Sementara Ankara telah secara mencolok mendukungan Doha ketika Qatar diisolasi empat Negara Telu pimpinan Saudi.

Turki telah diguncang dalam beberapa hari terakhir oleh penurunan tajam nilai Lira atas dolar, setelah Presiden AS Donald Trump menulis di twitter 10 Agustus 2018, bahwa Washington mengancam akan menggandakan tarif aluminium dan baja untuk Ankara.

Sebagaimana diketahui, penahanan Pastor Andrew Brunson membuat hubungan Turki dan AS memanas, lebih-lebih setelah Washington menjatuhkan sanksi ke Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu dan Menteri Kehakiman Abdulhamit Gul karena tidak bersedia membebaskan Brunson.

Penggandakan tarif aluminium dan baja Turki serta memicu anjloknya nilai tukar lira terhadap dolar diduga ulah Amerika sejak Jumat pekan lalu, yang disebut Erdogan sebagai ‘tikaman dari belakang’.

Membalas aksi negeri Paman Sam ini, Presiden Recep Tayyip Erdogan memboikot produk elektronik dari Amerika Serikat. [hdy]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita