GELORA.CO - Menko Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa pasangan calon presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin didukung oleh para Ahoker, sebutan pendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Pernyataan itu dibantah Koordinator Prabowo Subianto-Sandiaga Uno Digital Team (Pride) Anthony Leong. Menurutnya, banyak Ahoker yang tidak mendukung Jokowi-Ma'ruf.
"Jika dilihat dari percakapan media sosial, yang ada para pendukung Pak Basuki di media sosial kini mayoritasnya beralih dan ingin mendukung pemimpin yang punya kompeten di bidang ekonomi, lapangan pekerjaan," jelasnya kepada wartawan, Selasa (14/8).
Anthony mengatakan, cukup banyak pendukung Ahok kini ingin mendukung pasangan Prabowo-Sandi.
"Pilpres harus jadikan ajang lahirkan kepemimpinan terbaik. Teman- teman dari pendukung Pak Basuki setuju perekonomian Indonesia kian tak terarah, mereka juga sudah tidak lagi memikirkan kasus yang sudah lewat. Mereka melihat ada harapan di Prabowo-Sandi sebagai pemimpin yang bisa mengakomodir aspirasi generasi milenial dan penuh terobosan," papar Anthony yang juga juru bicara Sahabat Prabowo-Sandi.
Meski menjadi tim pemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada Pilkada DKI 2017 lalu, dia dan tim juga tetap menerima pendukung Ahok untuk bersama-sama mengkawal perjuangan pasangan yang diusung koalisi pimpinan Partai Gerindra itu.
"Komunikasi dengan teman-teman, mereka bahkan banyak yang mau jadi relawan dan tim think tank. Kita open untuk semua elemen karena dalam mengatasi persoalan bangsa ke depan ini harus penuh solidaritas dan punya kesamaan platform ekonomi yang kuat. Dan melahirkan gagasan-gagasan terbaik untuk Bangsa," jelas Anthony.
Menko Luhut sebelumnya memastikan bahwa Ahok tidak marah dengan dipilihnya KH Ma'ruf Amin sebagai pendamping Jokowi. Menurutnya, Ahok juga bersedia mendukung pasangan tersebut.
"Ada yang bilang Pak Ahok marah, faktanya kemarin Ahok tulis surat ke saya. Bilang saya senang pak. Kalau saya keluar dari penjara saya ingin juga ikut jadi juru kampanye di tim pemenangan," jelas Luhut di Jakarta, Minggu lalu (12/8). [rmol]