GELORA.CO - Sebelum diputuskan gagal menjadi cawapres Joko Widodo, Mahfud MD, diberitakan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu sudah kembali ke rumah di kawasan Kramat, Jakarta Pusat.
Saat berada di Restoran Tesate, Menteng, kepada wartawan Mahfud mengungkapkan sudah menyiapkan berbagai macam persyaratan. "Persiapan kemarin disuruh kirim CV, ukur baju," kata Mahfud.
Namun, berdasarkan rapat Jokowi dengan Ketum dan Sekjen partai pendukung, Jokowi akan disandingkan dengan KH Ma’ruf Amin.
“Maaf, kasihan banget ke PHP...,” tulis pengamat politik Prijanto Rabbani di akun Twitter @RabbaniProjects mengomentari tulisan bertajuk “Sebelum Deklarasi Cawapres, Mahfud MD Pulang ke Rumah di Kramat”.
Prijanto menduga, Mahfud MD gagal jadi cawapres Jokowi karena ditolak PBNU dan juga pertimbangan kontestasi 2024. “Mahfud MD nampaknya ditolak PBNU dan juga pertimbangan kontestasi 2024,” tulis @RabbaniProjects.
@RabbaniProjects berseloroh: “Mahfud MD cocoknya jadi Ketua Timses Prabowo lagi..”
Menurut Prijanto, pasangan Jokowi-Ma’ruf justru membuka peluang Prabowo Subianto untuk menang di Pilpres 2019. “Dan setelah resmi @jokowi menggandeng Ma'ruf Amin, justru terbuka peluang @prabowo untuk menang.. Apalagi kemudian para ulama mendukung pasangan #PrabowoSandi. Politik memang sangat dinamis!!!” tulis @RabbaniProjects.
Prijanto beralasan, Jokowi-Ma’ruf merupakan pasangan tua, hasil dari keputusan yang abai dengan potensi suara milenial. “Secara politik Jokowi Ma'ruf adalah pasangan tua.. Sepertinya abai dengan potensi suara milenial yang jumlahnya puluhan juta. Apakah ini pertanda untuk kalah?” catat @RabbaniProjects.
Sebelumnya, Sekjen PKB Abdul Kadir Karding, mengungkapkan, bahwa berdasarkan rapat antara Joko Widodo dengan Ketum dan Sekjen partai pendukung, memutuskan KH Ma’ruf Amin sebagai calon wapres Jokowi.
“Rapat antara pak @jokowi dan ketum-ketum , sekjen partai pendukung memutuskan Prof Dr KH Ma’ruf Amin sebaga calon wapres Pak Jokowi,” demikian tulis Karding di akun Twitter @Kadir_Karding. [itoday]