GELORA.CO - Prabowo Subianto bukan ahli strategi perang Pilpres. Mantan Danjen Kopassus itu gagal dalam dua kali peperangan Pilpres, Megawati-Prabowo pada Pilpres 2009 dan Prabowo-Hatta pada Pilpres 2019.
Wasekjen Partai Demokrat, Andi Arief mengatakan, kegagalan Prabowo karena abai membaca pertempuran di pulau Jawa khususnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Memang nanti Prabowo akan berargumen bahwa waktu masih 8 bulan lagi. Tapi bukankah Jokoowi juga akan bekerja juga dalam waktu yang sama dalam dua bulan itu. Kardus cuma alat yang tidak dapat mengubah semua keadaan," tulis Andi di akun Twitter, Sabtu (11/8).
Dia pun berharap, Prabowo-Sandi bisa keluar dari ilusi bahwa Pilpres 2019 adalah ulangan Pilkada Jakarta 2017 dimana sentimen agama akan membuat kemenangan.
"Cliffort Geertz sudah menulis lama bahwa fenomena agama di Jawa tinur dan Jawa tengah punya karakteristik sendiri," ungkapnya.
Meski skeptis Prabowo-Sandi bisa menang, Demokrat tegas Andi, akan tetap mensukseskan dan memenangkan pasangan yang diusung koalisi Gerindra-Demokrat-PAN-PKS-Berkarya itu.
"Saya skeptical dengan Prabowo-Sandi sebagai pasangan tepat yang dinanti tagar #2019GantiPresiden. Namun Kami akan tetap komit ikut memperjuangkannya," demikian Andi Arief. [rmol]