GELORA.CO - Sejumlah ABG pesta seks di Apartemen Bogor Valley digerebek warga. Para remaja belasan tahun itu kedapatan melakukan hubungan suami istri dalam kamar.
Para ABG itu digerebek penghuni dan security Apartemen Bogor Valley pada Kamis (30/8) tengah malam. Saat digerebek, ditemukan delapan remaja yang sedang pesta seks di dalam kamar.
Pengurus P3SRS Apartemen Bogor Valley, Rizky Lerian mengatakan, awalnya penghuni apartemen melaporkan suara bising di lantai 17 pada Rabu (29/8) tengah malam.
“Jam tiga pagi kami diteleponin terus sama warga, karena ada suara bising musik dugem membuat resah warga di sana,” ujar Rizky.
Malam itu juga, kata Rizki, security langsung menuju lantai 17, tempat para ABG itu berpesta. Pintu diketok, namun tidak ada jawaban.
Kamis subuh, kata dia, penghuni dan security kembali mengontrog kamar tersebut karena mendengar suara teriakan tengah malam.
“Tidak ada yang keluar, akhirnya kami matikan listriknya. Ada perempuan keluar. Saya tahan pintunya,” katannya.
Awalnya, tutur Rizki, warga hanya ingin menegur karena terganggu dengan suara bising di lantai 17 .
Namun warga mencurigai aktivitas para remaja itu di dalam kamar. Diduga, kamar itu dijadikan tempat prostitusi online.
Akhirnya warga mendobrak pintu. Betapa mengejutkan warga ketika melihat sesosok wanita mengenakan pakaian dalam sedang melayani seorang lelaki.
“Baru dilayani setengah telanjang ketangkap basah. Kita langsung suruh mereka pakai baju,” kata Rizki.
Tidak hanya sepasang, di dalam kamar tersebut juga terdapat tiga wanita dengan tato di tangan dan dada. Disusul tiga laki-lain lain yang sedang asyik bersanggama di belakang mereka.
Warga lantas mepreteli barang-barang bawaan para wanita muda itu. Di dalam tas ditemukan sejumlah alat kontrasepsi.
“Niatnya kami hanya ingin mengusir dan membuat perjanjian. Tapi salah satu wanita nantangin kita, panggil saja polisi, kita punya kenalan polisi,” kata Rizki.
Sikap menantang wanita tersebut membuat warga melaporkan kejadian ini ke kepolisan. Namun saat dalam perjalanan sampai ABV, aparat Polresta Bogor Kota itu justru balik arah.
“Katannya dipanggil Kasat atau wakasat begitu, kata security. Akhirnya, tidak ada polisi yang nangapi. Kami lapor ke Satpol PP, mereka dibawa ke sana,” kata Rizki.
Sementara itu hingga berita ini diturunkan, Kepolisian dan Satpol PP belum dapat dikonfirmasi. [psid]