GELORA.CO - Ketua Umum Partai Berkarya Tommy Soeharto bertemu dengan Habib Rizieq Shihab di Arab Saudi.
Habib Rizieq tak hanya bersyukur dan mengucapkan selamat, tapi juga menyampaikan pesan dan nasehat kepada Tommy yang menemuinya di Mekkah seusai melakukan ibadah Umroh, belum lama ini.
Kepada Tommy Soeharto, Habib Rizieq berpesan agar Partai Berkarya tidak hanya fokus memilih dan menempatkan kader-kader terbaiknya untuk duduk sebagai anggota parlemen, tapi juga memberi sejumlah masukan.
"Pak Habib sangat mendukung kehadiran Partai Berkarya sebagai partai nasionalis yang Pancasilais," ujar Tommy Soeharto saat bertemua aktivis Tionghoa, Lieus Sungkharisma.
Menurut Tommy, Habib Rizieq juga meminta Partai Berkarya agar menjalin kerjasama dengan partai Islam dan nasionalis lainnya yang memiliki platform yang sama.
Secara khusus, tambah Tommy seperti tertulis dalam keterangan yang diterima redaksi, Jumat (6/7), Rizieq meminta agar Partai Berkarya bisa bersatu dan menggalang kekuatan bersama dengan PKS, PAN, Gerindra, PBB dan Partai Idaman yang digawangi Rhoma Irama.
Kenapa Partai Idaman, menurut Habieb Rizieq, meski Partai Idaman tidak lolos seleksi KPU, harus diakui Rhoma Irama adalah publik figur yang memiliki banyak massa pendukung.
Ditambahkannya, keenam Partai ini adalah partai Islam nasionalis dengan platform kebangsaan yang jelas.
"Oleh karena itu Habieb Rizieq berpesan agar keenam partai ini bersatu untuk menggalang kekuatan menjelang Pemilu, khususnya Pilpres 2019 mendatang," ujar Tommy.
Sebagaimana diketahui, Habib Rizieq memang sering diminta pandangan, nasehat dan fatwanya oleh sejumlah tokoh partai terkait dinamika politik yang terjadi di dalam negeri Indonesia.
Seperti diketahui, selama menetap di Arab Saudi, Habib Rizieq memang sudah beberapa didatangi tokoh-tokoh partai politik lainnya. Namun pertemuannya dengan Tommy Soeharto diakui sebagai pertemuan yang memberi kesan khusus. Imam Besar FPI itu bahkan menyampaikan sejumlah harapan agar Partai Berkarya bisa mengembalikan semangat persatuan dan kesatuan Indonesia yang kini mulai tercabik-cabik. [rmol]