GELORA.CO - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) akhirnya buka suara soal dukungannya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dua periode.
Hal tersebut ia sampaikan kepada awak media, Jumat (6/7/2018) seperti yang dikutip TribunWow.com dari KompasTV.
Alasan Dukung Jokowi
Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini menegaskan apabila omongannya itu adalah pernyataan pribadi dan tidak mewakili pihak atau partai manapun.
TGB menyatakan jika apa yang ia sampaikan adalah semata-mata untuk kepentingan dan kemaslahatan warga Nusa Tenggara Barat.
TGB mengaku, keputusan itu ia ambil setelah 4 tahun ia melihat adanya pecah belah umat, terutama pasca Pemilihan Umum Kepala Daerah.
"Keputusan ini saya ambil setelah empat tahun saya melihat, menilai dan juga pasca pemilukada serentak kemarin terutama. Saya melihat di beberapa daerah, pembelahan itu sudah begitu terasa. Jadi pembelahan antar umat ini luar biasa. Satu mengklaim dialah aspirasi umat dan yang lain bukan umat dan bahkan dengan narasi-narasi dan wacana yang merusak persaudaraan kita," ungkapTGB.
"Jadi pasca Pemilukada saya melihat wacana-wacana dan orasi yang dikembangkan, dan bahkan itu semakin mengkhawatirkan. Mengutip ayat-ayat perang seakan-akan 2019 itu kita akan perang kurusetra antara Pandawa dan Kurawa. Pilihan saya sebagai anak bangsa adalah diam atau bersuara, dan saya memilih untuk bersuara. Ini tidak ada kaitannya dengan jabatan apa-apa," tambahnya.
Ia kemudian menegaskan jika itu adalah sikap pribadi.
Komentar TGB terkait Daftar Capres Rekomendasi PA 212
Selain memberikan klarifikasi soal dukungannya untuk Jokowi, TGB juga menjawab pertanyaan mengenai dicoretnya nama dirinya dari daftar rekomendasi capres Persaudaraan Alumni (PA) 212.
"Itu haknya beliau, ya kita tetap bisa ngaji di sini, tetap bisa silahturahmi dengan Anda semua, insyaallah kita bisa makan 3 kali sehari, kalau puasa ya buka dan sahur, tidak perlu dipersulit ya hal-hal yang bertolak dari prinsip. Dan sekali lagi, saya ini dulu pernah tinggal di Mesir 7 tahun, saya punya banyak informasi dan pengetahuan dari bacaan, dari apa yang saya lihat, tentang bagaimana sebuah bangsa sudah mulai terpolarisasi. Dan salah satu yang sering digunakan untuk polarisasi adalah sentimen keagamaan."
"Di Indonesia tidak boleh digunakan sentimen keagamaan itu mempolarisasi kita. Kalau ada sentimen keagamaan arahkan dia untuk memperkuat Indonesia. Artinya apa? Ya kita sebagai umat yuk kontribusi untuk Indonesia, dimana kita bisa bekerja berbuat yang terbaik," ungkap TGB.
Diberitakan sebelumnya, dalam Rakornas PA 212 pada Selasa (29/5/2018) di Cibubur, Jakarta Timur, TGB masuk sebagai kandidat capres yang bakal didukung oleh PA 212.
Ada empat nama lain di samping TGB, yakni Rizieq Shihab, Prbaowo Subianto, Yusril Ihza Mahendra, dan Zulkifli Hasan.
Sementara itu, sebagai pendamping, sejumlah nama tokoh pun direkomendasikan.
Berikut daftar sejumlah tokoh yang direkomendasikan sebagai pendamping.
1. Anies Baswedan
2. Ahmad Heriyawan
3. Hidayat Nur Wahid
4. Anis Matta
5. Eggi Sudjana
6. Yusril Ihza Mahendra
Dikutip dari Tribun Jakarta, Ketua Umum PA 212 Slamet Ma'arif mengatakan jika pihaknya mengajak seluruh umat Islam di Indonesia menyepakati kriteria capres dan cawapres yang mereka sebutkan.
"Kami para peserta Rakornas PA 212 mengajak seluruh umat Islam di Indonesia dan segenap anak bangsa untuk menyepakati capres dan cawapres yang pertama, memahami sejarah bangsa, ideologi negaranya, bekerja keras untuk rakyatnya bukan untuk kepentingan asing," ujar Slamet.
Dukungan TGB untuk Jokowi dan isu pencoretan namanya dari daftar capres oleh PA 212 pun ramai diperbincangkan publik, hingga menjadi trending topic di Twitter dengan tagar #PA212 pada Kamis (5/7/2018) siang.
Tanggapan Jokowi
Sementara itu, Presiden Jokowi menyambut baik dukungan yang diberikan oleh TGB ini.
Ia menganggap jika langkah politik TGB adalah sebuah apresiasi kepada pemerintah.
"Saya kira itu bentuk sebuah penghargaan apresiasi kepada pemerintah. Beliau sendiri menyampaikan rasionalnya seperti itu," kata Jokowi di Jakarta, Jumat (6/7/2018), seperti yang dikutip Kompas.com.
Jokowi juga mengaku bersyukur karena dukungan untuk dirinya dari kepala daerah terus bemunculan.
Tanggapan Koalisi Jokowi
Pihak koalisi, seperti Golkar juga mengaku gembira dengan dukungan ini.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua DPP Golkar Bidang Media dan Penggiringan Opini Ace Hasan Syadzily seperti yang dikutip dari Tribunnews.
Ace Hasan mengungkapkan jika TGB dapat menentukan peta politik di NTB.
Sebagai partai koalisi, Golkar optimis dukungan kepada Jokowi akan menguat karena dapat dukungan dari TGB.
"Kami semakin optimis Pak Jokowi akan semakin kuat dengan bergabungnya TGB dalam barisan Pak Jokowi. TGB kan figur yang mengakar dan berpengaruh di NTB," ujarnya.
Diketahui, dukungan TGB ini sempat membuat sejumlah pihak terkejut.
Meski demikan, Ace memuji langkah politik yang diambil oleh TGB. Menurutnya, TGB rasional, karena NTB juga masih memerlukan campur tangan Jokowi untuk pembangunan ke depan.
"Beliau memikirkan kemaslahatan bangsa dan umat di NTB. Saya kira masih banyak agenda pembangunan di NTB yang memerlukan dukungan pemerintahan Jokowi. Saya kira pilihan mendukung Pak Jokowi merupakan keputusan yang tepat," imbuh Ace Hasan.[tribun]