GELORA.CO - Pemerintah membangunan venue olahraga bertaraf internasional untuk ajang Asian Games, diantaranya velodrome di Rawamangun dan equestrian (arena pacuan kuda) di Pulomas. Namun menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, pemerintah tak akan sanggup mengelola venue itu usai Asian Games.
“Kita yakin pemerintah tidak punya kemampuan untuk mengelola velodrome. Kita mau velodrome (ditangani) kepada ahlinya. Sehingga ini akan dikelola dengan baik,” kata Sandiaga di Bappenas, Jalan Taman Suropati, Jakarta Pusat, Minggu (29/7).
Oleh karena itu, Sandi berencana mengelola venue Asian Games dengan konsep Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Konsep ini juga membuka peluang keterlibatan swasta dalam mengelola venue Asian Games.
"Kalau kita tidak mengolahnya dengan baik dan kita tidak memiliki satu sistem dan tim yang kuat untuk mengelola aset-aset yang betul-betul statistiknya tinggi kita akan mendapatkan venue ini tidak terawat," jelasnya.
Menurut Sandi, pihak swasta yang akan dirangkul bukan hanya dalam negeri namun juga luar negeri. Sebab, mereka yang mengerti cara mengelola venue bertaraf internasional.
“Sehingga bisa memastikan velodrome dan equestrian dan seperti yang ada di bawah lingkungan Pemprov DKI seperti vanue BMX, base ball, ada juga jetski dan layar yang ada di bawah lingkungan DKI (kondisinya baik),” ucap Sandi.
Sandi lalu menjelaskan keterlibatan pihak swasta dalam mengelola venue Asian Games akan berdampak pada investasi dan ekonomi setelah Asian Games.
“Sehingga ini akan kita pikirkan supaya dampak ekonomi Asian Games bukan hanya pas Asian Games, tapi juga minimal sampai 2019-2020 masih dirasakan dampaknya,” pungkas Sandi.[kumparan]