PUAS-kan RAKYAT INDONESIA
by Azwar Siregar*
Hasil Ijma Ulama GNPF dari Menara Peninsula Jakarta tadi malam yang secara resmi dibacakan hari ini benar-benar mengguncang Indonesia.
Munculnya nama UAS atau Ustadz Abdul Somad benar-benar diluar banyak perkiraan banyak orang.
Beliau Ulama bukan cuma sejuta umat, tapi seratus juta umat. Ceramahnya dimana-mana membeludak.
Beberapa hari yang lalu beliau datang dan berceramah di Islamic Center Kota Samarinda, jadwalnya subuh tapi areal Komplek Islamic Center yang begitu luas dipenuhi umat yang tumpah sampai ke jalan raya yang jadi padat merayap.
Padahal biasanya subuh-subuh begitu, jalanan masih lengang dan bisa dipakai untuk latihan sepak bola.
Tapi beliau ini UAS, Ustadz kesayangan umat lintas ormas dan Partai.
Beliau dicintai TNI, dihormati Polisi dan dielu-elukan masyarakat.
Saya saksi hidup ketika beliau ceramah di Masjid Al-Markaz Kota Makassar selalu diapit dan "dikawal" Kapolda Sulawesi Selatan.
Pak Kapolda bahkan tidak mau duduk dan memilih berdiri disamping mimbar Pak Ustadz sepanjang beliau berceramah. Tentu saja kalau takdir Allah kedepan beliau jadi Wapres mendampingi Pak Prabowo dan mereka memenangkan Pilpres 2019, saya berharap Pak Kapolda Umar Septono jadi Kapolri.
Allahu Rabbi..., sepertinya saya mencium wanginya Baldatun Thoyyibatun wa Rabbun Ghofur di Udara Nusantara kita sekarang.
Luar biasanya, kalau pasangan PUAS (Prabowo-UAS, meminjam istilah Bang Asyari) maju ke Pilpres 2019, harapan rakyat dan umat jadi kenyataan. Pak Prabowo tokoh Nasionalis Pancasilais berpasangan dengan Tokoh Religius Pancasilais.
Inilah Indonesia baru yang akan menyatukan kita semua.
Kedua tokoh ini juga jauh dari ambisi politik pribadi, saya catat dan bold-kan lagi, AMBISI POLITIK PRIBADI.
Pak Prabowo sudah selesai dengan kepentingan pribadinya, hartanya tujuh turunan tidak akan habis.
Sedangkan UAS sosok sederhana yang ceramah ke sekeliling Indonesia tanpa tarif, andai beliau pasang tarif misalnya 100 juta sekali ceramah dengan jadwal ceramahnya yang padat bahkan hingga dua tahun kedepan, beliau akan menjadi salah-satu orang terkaya di negeri ini.
Tapi tidak, kedua tokoh luar biasa ini sudah selesai dengan kepentingan pribadinya. Mereka hadir, datang dan menyapa rakyat serta umat untuk kebangkitan bangsa besar ini. Bangsa yang sedang tertidur pulas sebagian karena kekenyangan dan sebagian karena pingsan kelaparan, tapi semuanya tidak sadar kekayaan alam kita dicuri oleh bangsa asing.
Terakhir munculnya nama UAS adalah berkah yang seharusnya bisa menjembatani kepentingan aliansi Parpol-parpol koalisi keumatan plus Demokrat. PKS, PAN, PBB, Berkarya plus Demokrat sama-sama tidak merasa ditinggalkan karena UAS adalah miik semua PKS, PAN, PBB, Berkarya dan Demokrat.
Tanyalah semua konstituen Partai-partai diatas, saya yakin banyak pendukung UAS.
Saya bahkan yakin pendukung UAS bertebaran di Golkar, Nasdem, PDIP, Hanura, PPP bahkan PSI sekalipun.
Jadi bisa saja mereka akan memilih partai-partai di atas tapi untuk Presiden akan memilih "PUAS" untuk Indonesia.
Kalau UAS yang akan mendampingi Pak Prabowo terpaksa analisa saya bahwa Pak Prabowo akan menang mudah jadi saya rubah menjadi MENANG SANGAT MUDAH !
Menangnya berapa persen...?
Insya Allah 88,89 %
Ahlan wa sahlan PUAS untuk Indonesia ...
Note :
Kita akan lihat partai yang selama ini getol menyuarakan koalisi keumatan tapi justru tidak setuju dengan UAS mendampingi Pak Prabowo sesuai hasil ijma Ulama hanya karena kadernya gagal jadi Cawapres.
Ingat, berarti mereka munafik dan tidak layak mengatas-nama kan Umat.
Jangan dipilih Partai Munafik !!!!
___
*Sumber: dari fb penulis