GELORA.CO - Nama Gubernur DKI Anies Baswedan menguat sepekan terakhir sebagai bakal calon presiden di Pilpres 2019, setelah beberapa parpol terbuka mempertimbangkan akan mengusung mantan Mendikbud itu.
Namun, kemunculan Anies yang ditimang oleh Demokrat, PKS, dan PAN, mengancam Prabowo Subianto yang ingin berlaga di pertandingan kedua dengan Jokowi. Merespons hal itu, Prabowo ternyata mulai terbuka dengan skenario memberikan tiket capres ke kandidat lain.
"Ya itulah saya bilang, musyawarah, cari yang terbaik. Apa pun begini ya, demi kepentingan bangsa dan negara kita akan buka pintu," ucap Prabowo saat ditanya kans Anies capres, usai menerima Sudirman Said di kediamannya, Jakarta Selatan, Jumat (6/7).
Prabowo mengatakan, berbagai skenario terbuka dibahas dan bisa dimusyawarahkan. Dia siap bernegosiasi dengan nama lain yang akan diusung sebagai penantang Jokowi di Pilpres 2019. Bahkan, termasuk nama AHY. Dalam hal ini, Demokrat ingin AHY jadi cawapres Prabowo.
Ya itulah demokrasi kan, negosiasi, musyawarah, mufakat, itu demokrasi.
- Prabowo Subianto
"Kenapa saya mengatakan kita pun lirik AHY? Masalahnya adalah bahwa bagian dari pemilih yang usia di bawah 45 tahun besar sekali," tutur Prabowo.
Prabowo menyadari harus ada hubungan emosional antara pemilih dan kandidat yang akan dipilih. Saat ini pemilih muda mendominasi, sehingga perlu dimajukan kandidat yang satu level dengan mereka.
"Maka saya cari juga seperti Pak Anies, juga di bawah saya jauh usianya," lanjutnya.
Tak hanya Anies dan AHY, Prabowo mencontohkan kehadiran kadernya, Sandiaga Uno yang kini menjadi wagub DKI juga memberi semangat baginya untuk menawarkan generasi muda di pemilu.
"Kami ini harus siapkan, kenapa kami-kami masih di panggung, karena kami tidak rela melihat negara ini seperti ini," tegasnya.
Ah, Pak Anies salah satu calon tokoh muda yang kami pandang capable. Jadi saya kira beliau calon serius juga, calon wakil serius.
- Prabowo Subianto
Prabowo lalu mengkritik Jokowi yang dianggap gagal memimpin negara karena sudah kehilangan kedaulatan di berbagai bidang, terutama ekonomi. Dalam hal ini, Prabowo menyoroti cengkraman asing di Tanah Air.
"Kalau rakyat kita miskin, semua aset dikuasai asing, tidak ada gunanya kita merdeka menurut saya. Ini yang akan kita adakan perubahan, ini yang ditangkap kandidat kita di mana-mana," ucap Prabowo.
Oleh karena itu, dia berharap masyarakat mempercayakan kepada koalisi yang saat ini sudah terbentuk, yaitu Gerindra, PKS dan PAN untuk menentukan kandidat penantang Jokowi di 2019.
"Kalian harus yakin kami ini pikir yang terbaik untuk rakyat. Saya yakin Demokrat ingin terbaik untuk rakyat, PAN terbaik untuk rakyat, PKS terbaik untuk rakyat. Jadi kita terbuka semua partai. Saya juga akan ketemu semua partai, saya ingin cari yang terbaik ya, percayalah," pungkasnya. [kumparan]