GELORA.CO - Selama beberapa bulan sekelompok pria memperkosa seorang bocah perempuan berusia 11 tahun.
Di sebuah lingkungan apartemen di Chennai, India, tempat bocah itu tinggal bersama kedua orangtuanya, sekelompok pria memberinya minuman ringan yang dicampur narkoba, kata polisi. Mereka kemudian merekam pemerkosaan terhadap bocah malang itu, mengancamnya dengan pisau dan mengatakan video itu akan disebar jika dia mengadu kepada keluarganya.
Para pria itu bukan orang asing di kompleks apartemen itu. Mereka adalah para pekerja yang tiap hari bertemu dengan penghuni, menjalankan lift, atau membawakan dispenser buat penghuni apartemen.
Ketika polisi menangkap 17 pria di kompleks apartemen itu Senin lalu atas tuduhan memperkosa si bocah selama tujuh bulan, warga langsung mengamuk beringas. Mereka memecat para pekerja di kompleks apartemen. Kaum hawa bahkan secara sukarela menjadi satpam untuk menjaga pintu keluar masuk kompleks apartemen. Mereka menyerukan agar para pelaku dihukum gantung.
Stasiun televisi India menayangkan liputan khusus dengan tajuk "Horor Chennai".
"Kisah ini membuat saya terguncang," kata Rohini Singh, jurnalis India, yang menulis di akun Twitternya. "Semua pekerja di kompleks itu memperkosa seorang bocah. Saya bahkan tak kuasa membayangkan bejat dan kejinya perbuatan horor semacam ini."
warga india marah di luar gedung pengadilan kasus pemerkosaan bocah 11 tahun P. Ravikumar/Reuters |
Tahun ini India masih dibekap serangkaian kejahatan terhadap bocah perempuan. Pada Januari seorang bocah delapan tahun diculik, disekap di sebuah kuil lalu diperkosa massal dan dipukuli hingga menemui ajal. Tiga bulan kemudian remaja perempuan dibakar hidup-hidup ketika orangtuanya mengadu anaknya diperkosa sejumlah pria di lingkungan rumahnya. Bulan lalu bocah tujuh tahun di Madhya Pradesh diperkosa dua pria kemudian dibunuh.
Dilansir dari the New York Times, Kamis (19/7), survei dari Yayasan Thomson Reuters bulan lalu menyebut India sebagai negara paling berbahaya bagi kaum hawa, selain negara macam Afghanistan dan Suriah yang masih dilanda konflik. Berdasarkan data Biro Catatan Kejahatan Nasional, di India pemerkosaan terjadi setiap 20 menit.
Pemerkosaan bocah perempuan 11 tahun di Chennai memicu berbagai pertanyaan. E. Rajeswari, polisi di kawasan itu mengatakan masih belum jelas apa yang sesungguhnya terjadi di kompleks apartemen yang dikelilingi kawasan kumuh itu. Di kompleks itu ada ratusan apartemen, kolam renang, dan pusat kebugaran.
Menurut keterangan berkas pengadilan, sejak Januari lalu, pria berusia 23 hingga 66 tahun yang bekerja sebagai kontraktor di kompleks itu mengajak si bocah ke sebuah kompleks apartemen yang kosong. Di sana mereka memberinya obat penenang, mengikat lehernya dengan sabuk, dan memaksanya menonton film porno lalu memperkosanya. Selama berbulan-bulan, kata polisi, bocah itu tak bisa mengadu kepada orangtuanya yang menyangka dia selalu keluar bermain.
pengunjuk rasa tuntut pemerkosa bocah tujuh tahun di mandsaur india Sanjeev Gupta/EPA |
Pekan lalu setelah kakaknya melihat bekas lebam di tubuh adiknya, polisi berdatangan lalu meringkus para pekerja di kompleks apartemen itu, termasuk seorang operator lift yang diduga mengajak rekan-rekannya melakukan perbuatan bejat tersebut.
Mereka kemudian didakwa melakukan kekerasan seksual dan pemerkosaan terhadap anak di bawah umur. Pada sidang pengadilan Selasa lalu, sekelompok pengacara memukuli para pria itu dan menolak menjadi kuasa hukum mereka.
Wakil Presiden Asosiasi Perempuan Demokrat India, Jagmati Sangwan, mengatakan kemarahan publik tidak akan mengakhiri lemahnya hukum di India terhadap pelaku pemerkosaan. Dia khawatir lingkaran keji pemerkosaan ini tidak akan pernah mereda.
"Para pria itu tidak menganggap si bocah sebagai anak-anak. Mereka melihat dia hanya sebagai alat pemuas nafsu belaka. Masyarakat macam apa yang membuat mereka jadi seperti itu?" [mdk]