GELORA.CO - Partai Gerindra memberikan nasihat kepada Robiatul Adawiyah. Elit partai berlambang kepala garuda menganalogikan kasus yang dialami Robiatul seperti kisah ternak kambing, ayam, sapi dan kerbau.
Robiatul Adawiyaha adalah guru di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Darul Maza, Bekasi. Kasus yang dialami Robiatul viral di media sosial. Ia dikeluarkan dari sekolahnya karena memilih pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruhzanul Ulum (Rindu).
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani mengatakan demokrasi memang memungkinkan adanya perbedaan. Tetapi jangan lantas tidak sadar sedang berada di posisi mana.
"Jangan terus mentang-mentang demokrasi itu memungkinkan adanya perbedaan, kita juga harus tahu posisi kita ada di mana," ujar Muzani di rumah dinasnya di daerah Kemang, Jakarta, Minggu (1/7).
Ia menegaskan bahwa seseorang harus paham sedang berada di basis mana. Artinya kondisi demikian jika dimengerti justru tidak menimbulkan kegaduhan.
"Kita harus paham kalau kita kambing jangan masuk kandang ayam, kalau ayam jangan masuk kandang sapi, kalau sapi jangan masuk kandang kerbau," ungkapnya.
Sambung dia, kalau ayam masuk kandang kambing itu juga tak etis dan tidak menimbulkan harmoni. Sehingga dari pernyataannya dapat disimpulkan bahwa wilayah Bekasi merupakan basis suara pasangan Sudradjat-Syaikhu di Pilkada Jabar.
Kendati demikian, Muzani menghendaki agar keharmonisan, persaudaraan dan persatuan harus dijaga.
"Jadi pendewasaan itu harus dimulai dalam proses demokrasi bahwa kita bisa saja berbeda tapi kita juga tak mengurangi rasa silaturahmi ukhuwah dan persatuan," pungkasnya.[rmol]