GELORA.CO - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon dan Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mempertanyakan pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan sejumlah elit partai politik.
Melalui kicauan di akun Twitter-nya, @fadlizon, Selasa (24/7/2018), Fadli menanyakan peran Jokowi dalam pertemuan tersebut, apakah sebagai presiden yang berbicara soal negara ataus sebagai capres 2019 yang membicarakan koalisi.
@fadlizon: "Pertemuan di Istana Bogor ini sbg Presiden yg bicara soal bangsa negara atau sbg Calon Presiden 2019 bicara ttg koalisi? Jgn campur aduk."Sementara itu, lewat akun Twitter-nya @LawanPoLitikJKW, Senin (23/7/2018), Ferdinand mempertanyakan apakan pertemuan tersebut membicarakan mengenai pembagian kekuasaan atau membicarakan masalah bangsa.
@LawanPoLitikJKW: "Bagi2 kekuasaan atau bicara masalah bangsa pak?"
Diketahui, akun Twitter resmi Presiden Joko Widodo mengunggah foto pertemuannya dengan beberapa tokoh politik, Senin (23/7/2018).
Dalam foto tersebut tampak Jokowi duduk bersama Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum Nasdem Surya Paloh, Ketum PPP Romahurmuziy, dan Ketum Hanura Oesman Sapta Odang.
"Bersama para tokoh bangsa, ketua-ketua partai, menanti hidangan gurame goreng kipas, toge ikan asin, sampai minuman bandrek susu kelapa, sambil berbincang-bincang.
Masalah-masalah bangsa tak akan bisa dipikirkan dan diselesaikan hanya oleh satu dua orang sahaja," tulis akun Twitter @jokowi.
Dikutip dari Kompas.com, dari hasil pertemuan jamuan makan malam di Istana Bogor itu disepakati nama cawapres yang akan diusung oleh partai koalisi Jokowi dalam Pilpres 2019 mendatang.
"Koalisi sudah bulat, (nama cawapres) sudah di tangan Presiden. Mengerucut ke satu nama," ujar Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang, seusai pertemuan di Istana Presiden Bogor.
Oesman yakin jika dalam waktu satu atau 2 minggu ke depan Jokowi akan mengumumkan nama tersebut.
"Mungkin (diumumkan) dalam satu-dua minggu ini, supaya enggak simpang siur," imbuhnya.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hatarto menambahkan, partai politik koalisi pendukung Jokowi menyerahkan ke Jokowi sendiri mengenai kapan waktu yang tepat untuk mengumumkan cawapresnya.
Akan tetapi, Airlangga yang kini masih menjabat sebagai Menteri Perindustrian yakin pengumuman tidak akan dilangsungkan dalam waktu dekat.
"Pengumumannya kami serahkan kepada Presiden. Kapan waktu yang tepat, tentunya tidak dalam waktu dekat," ujar Airlangga.
"Karena ini berkaitan dengan strategi politik dan kami tentu memiliki cara komunikasi politik kepada publik yang berbeda-beda," sambungnya.
Pertemuan bersama-sama ini merupakan kali pertama setelah serangkaian dukungan partai politik yang diberikan kepada Jokowi untuk maju kembali dalam Pilpres 2019 mendatang.
Pertemuan itu berlangsung tertutup dari awak media ini berlangsung pada pukul 20.30 WIB hingga 22.45 WIB.
Diketahui, sebelumnya Jokowi telah mengantongi sejumlah nama untuk dipilih sebagai cawapresnya.
Mereka adalah Cak Imin, Gubernur NTB TGB Zainul Majdi, Airlangga Hartarto, dan Mahfud MD.[tribun]