GELORA.CO - Ali Mochtar Ngabalin bak sedang ketiban durian runtuh. Setelah di pekan terakhir Mei 2018 masuk lingkaran Istana, Ngabalin kini dapat jabatan di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Ngabalin direkrut sebagai Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Kepresidenan (KSP) pada Rabu 23 Mei 2018. Ngabalin bertugas dalam kaitan komunikasi politik dan berada di bawah komando Deputi IV KSP Eko Sulistyo.
"Setiap saat difungsikan sebagai juru bicara pemerintah," ujar Ngabalin kala itu menjelaskan tugasnya.
Masuknya Ngabalin ke lingkaran Istana menimbulkan kehebohan. Ngabalin diketahui pernah menjadi orang dekat Prabowo Subianto yang notabene merupakan lawan politik Jokowi di Pilpres 2014. Moeldoko langsung angkat bicara perihal penunjukan Ngabalin.
"Dia adalah politisi senior yang punya banyak pengalaman dan jaringan," ujar Moeldoko tempo lalu.
Sebagai juru bicara pemerintah, Ngabalin lincah menangkis beragam serangan ke Presiden Joko Widodo yang dilontarkan oposisi. Yang paling terbaru, Ngabalin berkonfrontasi dengan eks Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais soal Freeport.
Cerita friksi antara Ngabalin dan Amien Rais bermula ketika eks Ketua MPR itu menyebut kesepakatan akuisisi 51 persen saham PT Freeport Indonesia hanya dusta belaka. Ngabalin menantang Amien yang disebutnya 'Pak Tua' itu untuk menyiapkan data.
"Suruh saja cari jalan agar pak tua itu siapkan data-datanya yang benar kalau tunjuk batang hidung kementerian ESDM dan pemerintah Indonesia itu bohong soal kepemilikan saham Indonesia itu 51%," kata Ngabalin saat dihubungi, Sabtu (14/7/2018).
Singkat cerita, Jumat (19/7/2018), Ngabalin ditunjuk sebagai Komisaris AP I. Seperti penunjukannya sebagai bagian dari KSP, jabatan Ngabalin kali ini juga bikin kaget. Ngabalin diangkat menjadi Anggota Dewan Komisaris menggantikan Selby Nugraha Rahman yang telah menjabat sebagai Anggota Dewan Komisaris Angkasa Pura I sejak 25 Oktober 2015.
Sontak saja pengangkatan Ngabalin ke jajaran komisaris AP I membuat heboh jagat politik. PAN, Partai Demokrat, hingga Partai Gerindra melontarkan kritik. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyebut kalau Ngabalin mendapatkan hadiah karena kerap membela Jokowi.
Politikus yang khas dengan sorban putihnya itu angkat suara perihal jabatan barunya di pemerintahan. Ngabalin menyebut, Menteri BUMN Rini Soemarno telah melakukan seleksi sebelum menunjuk komisaris AP I yang baru. Dia mengucapkan terima kasih ke Rini.
"Tentu ada tim yang untuk atas nama Ibu Menteri. Tentu mereka mempelajari, menyeleksi sampai ada keputusannya seperti itu," kata Ngabalin.
Terlepas dari kontroversi, politikus Golkar itu tetap mengisi jabatan itu. Dua kursi sudah didapat Ngabalin.
[dtk]