GELORA.CO - Partai Amanat Nasional (PAN) membantah Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin yang menyebut PAN sebagai pengkhianat. Wasekjen PAN Faldo Maldini mengaku tak mempermasalahkan dan mempersilakan Ngabalin untuk meneruskan umpatannya ke PAN.
"Kami memahami bahwa beliau (Ngabalin) sedang menjalankan tugas memaki yang diberikan istana," ujar Faldo kepada wartawan, Sabtu (28/7/2018).
Ia juga merasa heran terhadap Ngabalin. Dia mempertanyakan kenapa ada pejabat yang direkrut istana, dan digaji dengan memakai uang negara, namun tugasnya memaki yang berbeda pendapat.
"Terus terang kami bertanya-tanya, apakah beliau sengaja direkrut, dijadikan komisaris BUMN dan dibayar negara khusus untuk memaki. Jika benar, mungkin dari seluruh negara di dunia, cuma di Indonesia yang punya pejabat dengan tugas khusus memaki-maki. Tapi mungkin juga beliau sedang membicarakan dirinya sendiri," lanjut Faldo.
Menurut dia, Ngabalin butuh liburan. Alasannya, Ngabalin dinilai lelah.
"Kelihatannya beliau sedang lelah akibat keliling kesana kemari dan tampil di mana-mana khusus untuk memaki-maki. Beliau butuh liburan," ujar Faldo Maldini.
Sebelumnya, Ngabalin menyebut PAN pengkhianat. Alasannya, PAN disebut mau jatah menteri tapi tak mau saat disuruh bicara tentang kepentingan bangsa.
"(Kursi) menterinya mau, tapi giliran disuruh baik-baik bicara tentang kepentingan bangsa dan negara, tidak mau. Itu namanya penghianat. Partai Amanat Nasional," kata Ngabalin saat menjadi pembicara dalam sebuah diskusi di Jalan Matraman Raya, Jakarta Timur, Sabtu (28/7). [dtk]