GELORA.CO - Kader Nahdlatul Ulama (NU) yang pernah menjabat Menristek Muhammad AS Hikam bereaksi keras dan sinis atas adanya narasi NU tulen dan NU tidak tulen. Dia melihat hal itu hanya untuk kontestasi atau persaingan menjelang Pilpres 2019.
Seperti diketahui, beberapa oknum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) membuat reaksi negatif atas mencuatnya nama Mahfud MD sebagai salah satu bakal calon wapres. Mereka mengatakan Mahfud bukan representasi NU, Mahfud bukan NU tulen, Mahfud tak punya kartu tanda anggota NU, dan sebagainya.
Pernyataan-pernyataan tersebut ditanggapi keras oleh mereka yang mengenal latar belakang Mahfud.
Dengan nada tinggi KH Salahuddin Wahid misalnya, menolak pendapat tersebut karena Mahfud nyata-nyata menjadi pengurus pusat ISNU sampai sekarang. Yenny Wahid menyatakan bahwa Mahfud adalah NU tulen. Bahkan puteri Gus Dur tersebut ikut membagi sebuah infografis tentang delapan fakta ke-NU-an dalam bentuk keterlibatan Mahfud MD di lingkungan NU.
Tak ketinggalan Prof. Rochmat Wahab, mantan rektor UNY dan ketua Pimpinan Wilayah NU DI Yogyakarta menegaskan kesaksiannya tentang aktivitas Mahfud untuk kemajuanNU.
Ada juga testimoni dari KH Shofiyullah Muzammil dari DIY dan Kyai Badawi Basyir dari Jateng bahwa Mahfud MD sangat NU. "Sebelum dikhitan saja beliau itu sudah NU," kata KH Shofiyullah yang dosen UIN Sunan Kalijaga itu yang diamini dengan testimoni KH Malik Madani yang pernah menjadi Katib Am PBNU di era KH Sahal Mahfudz dan KH Mustofa Bisri.
Terakhir kiai paling sepuh dan tokoh kharismatik NU KH Maimoen Zubair menegaskan bahwa dirinya sudah kenal Mahfud sebelum Gus Dur jadi presiden. "Pak Mahfud ini sejak dulu sudah sering ke sini sehingga saya tak ragu sedikit pun tentang ke-NU-nya," kata Mbah Moen saat Mahfud berkunjung ke kediamannya di Sarang, Rembang, Jumat kemarin (20/7).
Itulah sebabnya AS Hikam mengatakan bahwa dirinya menolak keras dikotomi NU tulen dan tidak tulen untuk kampanye hitam jatuhkan lawan sesama Nahdliyin. Yang seperti itu, "Pekok Stadium 4", tandas Hikam seperti yang beredar luas di media sosial, Sabtu (21/7). [rmol]