GELORA.CO - Ustaz Abdul Somad mengisi ceramah di acara pengajian Dewan Masjid Indonesia (DMI) di Masjid Istiqlal. Dalam ceramahnya, ia curhat dilaporkan ke polisi saat hendak memberi ceramah di Semarang. Ustaz Somad dilaporkan karena dianggap bagian dari penceramah yang menyebarkan paham radikal.
Hal ini bahkan disampaikan di hadapan Wakapolri Komjen Pol Syafruddin.
"Tadi bangun tidur, kita ingin suasana terang cerah, begitu HP dibuka ada WA tulisan hari Senin ada pengajian di Semarang, Ustaz Somad sudah dilaporkan ke Kapolda Semarang, agar jangan diterima di Semarang karena Ustaz Abdul Somad ustaz radikal, penebar kebencian dan antikebangsaan," katanya di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Rabu (25/7).
Budi Gunawan, Syafruddin, Ustaz Somad dan JK |
Tapi, Ustaz Somad bisa sedikit bernapas lega. Sebab, Syafruddin yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DMI menyampakan saat ini Indonesia butuh penceramah seperti dirinya.
"Yang membahagiakan hati saya, apa kata beliau? Yang saya ingat yang saya catat, ada 800 ustaz yang diperlukan, oleh sebab itu Ustaz Somad tak perlu berkecil hati walaupun tak masuk dalam yang 200, alhamdulillah. Itu bukan saya yang ngomong, beliau. Sehingga ustaz tak perlu khawatir tak masuk yang ke daftar 200," kata Somad.
Pengajian DMI di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat |
Sementara itu Syafruddin mengatakan, menurut data DMI, ada sekitar 800 ribu masjid yang membutuhkan mubalig. Setidaknya harus ada 300 ribu mubalig yang mengisi kegiatan agama di seluruh masjid di Indonesia.
"Jadi jangan ada kekhawatiran ada ustaz mubalig yang tidak kebagian karena dibutuhkan 300 ribu untuk bisa memenuhi kebutuhan, kajian, di masjid yang jumlahnya 800 ribu," kata Syafruddin.
"Sekaligus jangan khawatir dengan 200 ustaz. Saya luruskan, karena 300 ribu kita butuhkan, masih kurang apalagi ustaz-ustaz yang sekelas Ustaz Abdul Somad, kita butuhkan ustaz generasi muda untuk bisa mengikuti Ustaz Abdul Somad," ujar Syafruddin.[kumparan]