
GELORA.CO - Debat panas terjadi di Twitter antara Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Debat itu berlanjut jadi rentetan kritik dari Fahri.
Awalnya, Fahri me-retweet berita Antara berjudul 'Menteri Susi tegaskan pemberantasan pencurian ikan baru langkah awal'. Fahri mempertanyakan mengapa kinerja selama 5 tahun baru menjadi langkah awal.
"Dikasih waktu 5 tahun dijadikan langkah awal...seharusnya 5 tahun dipakai selesaikan kerjaan. Baru bertanggungjawab atas amanah namanya...kalau 5 tahun lagi kan belum tentu terpilih...😃😃," tulis Fahri.
Disindir, Susi balas 'menyemprot' Fahri. Dia meminta Fahri membaca pernyataannya secara utuh dan tidak naif.
"Sebaiknya baca seluruh statemen saya. Jangan dipotong separuh separuh. Akhirnya seolah seperti yg anda pikir. Naif !!!" tulis Susi lewat Twitter.
Tak sampai 1 jam setelah 'disemprot' Susi, Fahri membalas. Dia melempar kritik dan membongkar kesalahan Susi yang menurutnya menyengsarakan nelayan.
"Ibu Susi yang terhormat, negara ini besar, perlu pikiran besar. Tapi bangsa ini juga punya kultur, sering terpukau sama orang terkenal. Itulah yang saya lihat sehingga kesalahan ibu nggak ada yang berani cegah. Ketemu lagi presiden yang nggak paham persoalan. Sempurna!" kata Fahri.
Fahri mengaku pernah bersinggungan dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagai konsultan sehingga dia paham masalah nelayan. Dia memuji keberanian Susi, tapi dia masih mempertanyakan kebijakan Susi yang dinilai menyengsarakan nelayan. Kebijakan Susi menenggelamkan kapal pencuri ikan juga menjadi sorotan.
"Teori ibu tentang bertambahnya jumlah ikan setelah pertunjukan 'ngebom' itu bohong. Nggak usah hitung kepala ikan di laut yang luasnya 75% bumi dan 75% nusantara. Hitung jumlah kepala orang miskin saja kita nggak sanggup. Poros maritim Jokowi jadi nggak jelas. Di laut kita binasa," ujarnya.
Fahri mengaku punya kesamaan dengan Susi, yaitu tidak suka basa-basi. Itulah penyebab dia blak-blakan mengkritik Susi.
"Maaf Bu Susi, saya juga seperti ibu, nggak suka basa basi. Banyak yang saya mengerti sebagai anak pesisir tapi ibu lebih tahu. Hanya kita beda tugas dan beda posisi, tugas ibu eksekutif dan tugas saya legislatif. Percakapan ini anggaplah sebuah kopi siang," kata Fahri menutup kultwit.[dtk]