GELORA.CO - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berbicara soal melemahnya rupiah. Dia mengatakan jangan sampai pelemahan rupiah menjadi tanda Indonesia ke arah negara gagal.
"Rakyat saya kira mendambakan pemimpin-pemimpin yang tidak korup saya kira intinya itu dan kapabel jadi ada kapsitas dan integritas yang saya pelajari darii sejarah negara-negara yang berhasil bahwa pemerintahan negara yang berhasil itu memiliki kapasitas, kapabilitas dan integritas. Kalau kapabilitas tinggi, integritas tinggi negaranya berhasil," kata Prabowo kepada wartawan di kediamannya, Jalan Kartanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (5/7/2018).
"Kalau kapabilitasnya rendah apalagi integritasnya rendah negara menuju ke negara gagal dan ini yang harus kita wanti-wanti jangan sampai Indonesia mengarah ke negara gagal," lanjutnya.
Prabowo mengatakan, saat ini turunnya nilai rupiah sudah memberatkan rakyat. Dia mengatakan lemahnya angka rupiah sejak tahun 2013 hingga saat ini sudah mencapai sebesar 60 persen.
"Ini harga-harga sudah semakin memberatkan rakyat ya kan? Rupiah kita juga semakin lemah, kita hitung tadi dalam 5 tahun rupiah kita melemah hampir 60 persen dari Rp 9.000 ke Rp 14.000. Jadi kita melemahnya dari tahun 2013, Rp 5.000 ya hampir 60 persen, lebih dari 50 persen kita melemahnya berarti artinya kita tambah miskin 50 persen miinimal tambah miskin dengan upaya yang sama nilai penghasian kita berkurang setengah itu artinya," imbuhnya.
Menurut Prabowo, kondisi perekonomian Indonesia saat ini sedang 'tekor' karena banyaknya hutang. Hal itu imbas dari produksi dalam negeri yang belum kuat.
"Ini tandanya berarti produksi kita belum kuat ini digambarkan kita beberapa bulan yang kita ekspor kurang dari yang kita impor, yang kita jual kurang yang kita beli, akibatnya kalau istilah sederhana warung kita tekor, Indonesia ini sedang tekor sebenarnya hidupnya dari hutang," kata Prabowo.
Senada dengan Prabowo, dalam kesempatan yang sama, Ketua Tim Komunikasi Internal Gerindra, Sandiaga Uno mengatakan, salah satu upaya untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia dengan menyatukan seluruh komponen dan elemen bangsa.
"Ini sangat mengkhawatirkan dan Pak Prabowo tadi memanggil semua komponen bangsa untuk bersatu untuk betul-betul menyelamatkan ekonomi kita yang kalau tidak ada persatuan diantara elemen komponen bangsa ini kita bisa semakin rapuh bahwa penciptaan lapangan pekerjaan banyak perusahaan-perusahaan yang menyatakan dengan rupiah seperti ini berat sekali bagi mereka dan ini menghantam juga investasi dan menghantam juga daya saing dan daya beli masyarakat, terutama inflation, jadi inflasi yang diimpor dengan harga USD yang semakin perkasa," kata Sandi.[dtk]