GELORA.CO - Anies Rasyid Baswedan laris manis jelang Pilpres 2019. Apakah Gubernur DKI Jakarta itu akan benar-benar maju di kontesasi pemilihan presiden tahun depan, seperti yang dilakukan Joko Widodo di 2014?
Jokowi, sebelum menang Pilpres 2014, terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta setelah berjaya di Pilgub DKI 2012. Dua tahun berselang, Jokowi maju Pilpres. Anies berpotensi menjadi Jokowi jilid II. Partai Gerindra tak memandang demikian.
"Saya rasa Mas Anies tidak akan menjadi 'Jokowi jilid II' bagi Pak Prabowo. Karena Mas Anies lebih punya etika," ujar anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade kepada wartawan, Jumat (6/7/2018).
Partai Gerindra merupakan salah satu pengusung Anies di Pilgub DKI Jakarta 2017. Andre mengatakan, keyakinannya soal Anies bukan Jokowi Jilid II karena dia memandang eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu punya etika yang baik.
Jokowi saat maju Pilgub DKI 2012, juga diusung Gerindra. Di Pilpres 2014, Jokowi yang memilih maju pada akhirnya bertarung melawan Ketum Gerindra Prabowo Subianto. Prabowo kalah.
Andre meyakini Anies tak akan mengkhianati Prabowo seperti Jokowi. Jika pun maju di Pilpres 2019, langkah Anies didasari restu dari Prabowo. Atau barangkali menjadi cawapres Prabowo.
"Mas Anies tahu Pak Prabowo yang mendukung beliau. Gimana Pak Prabowo pasang badan untuk beliau. Saya rasa Mas Anies lebih tahu etika itu. Insyaallah Mas Anies bukan 'Joko Widodo Jilid II'. Kalaupun Mas Anies maju di 2019, insyaallah karena di-support Pak Prabowo dan atas restu Pak Prabowo. Kalau maju pun, mungkin jadi cawapres Pak Prabowo. Tapi balik lagi ke kesepakatan koalisi," ucapnya.
Soal Anies di bursa Pilpres 2019, Prabowo telah bersuara. Prabowo mengaku menimbang Anies sebagai cawapresnya. Tak tanggung-tanggung, Prabowo menyebut Anies kandidat serius untuk menjadi cawapresnya.
"Pak Anies salah satu calon, tokoh muda yang kami pandang capable. Jadi saya kira beliau calon serius juga. Calon wakil yang serius," ujar Prabowo di kediamannya, Jl Kertangera, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (6/7/2018).[dtk]