Agustina dan Orpa, mahasiswi korban penjambretan |
www.gelora.co - Aksi jambret kembali terjadi dan menjadikan dua mahasiswi sebagai korban. Agustina (18) dan Orpa baru saja pulang dari rumah temannya di Jalan Sabanar Baru, Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara) untuk mengerjakan tugas kuliah.
Saat tiba di lokasi kejadian, tepatnya di Jalan Sengkawit sekira pukul 23.00 Wita, Minggu (3/6), dua gadis itu dipepet orang tak dikenal sehingga dompet yang berada di dasboard motornya langsung dirampas.
Agustina menuturkan, pelaku jambret telah mengikutinya saat berada di simpang Tugu Lemlai Suri, Jalan Jelarai. Dompet sengaja disimpan di dasboar motor karena tak membawa tas. Dompet itu berisi dua kartu ATM, satu handphone, dan flasdisk.
“Saya kira pengendara biasa, ternyata sudah diikuti sampai ke Jalan Sengkawit depan MAN Bulungan. Dompet yang ada di depan saya langsung diambilnya,” beber Agustina, seperti dikutip dari prokal, Selasa (5/6).
“Itu yang hilang kalau uang cash tidak ada, untung saja SIM dan KTP ada di dalam tas satunya,” sambungnya.
Dia mengaku, tidak mengetahui pasti ciri-ciri pelaku jambret karena kondisi jalan yang gelap. “Orangnya badan kecil pakai motor matic. Saya lihat kayak mabuk bawa motor,” tuturnya.
Agustina khawatir handphone yang dicuri pelaku digunakan untuk berbuat kejahatan lain.
Kekhawatiran Agustina bukan tanpa alasan. Pasalnya, pelaku sempat melakukan panggilan video sambil dari dalam kamar mandi tanpa menggunakan pakaian.
“Jadi pelaku sempat video call dengan si Orpa, bugil. Tapi kembali saya hubungi WA-nya sudah tidak aktif,” jelasnya.
Orpa mengatakan, sempat dua kali dihubungi oleh pelaku sekitar pukul 02.00 Wita dini hari. Namun dia tak menjawab panggilan tersebut. Kemudian pagi harinya, pelaku kembali menggunakan ponsel korban menghubunginya saat berada di dalam kamar mandi.
“Keduanya saya angkat ternyata sudah bugil di dalam WC. Tapi saya tidak lihat mukanya karena hanya sebatas badan ke bawah,” ujar Orpa.
Kapolres Bulungan AKBP Muhammad Fachry melalui Paur Subbag Humas Polres Tarakan AIPTU Tutut Murdayanto mengatakan, aksi penjambretan memang sudah sering terjadi. Pihaknya juga telah berusaha mencari pelaku yang telah meresahkan warga tersebut.
“Kami harap masyarakat juga turut membantu, jika malam hari sekiranya tidak melintasi di daerah yang minim penerangan. Apabila membawa barang berharga tidak boleh terlihat mencolok karena itu bisa memicu aksi penjambretan,” jelasnya. [psid]