Tantang Prabowo Minta Maaf ke Publik, Faizal Assegaf: Buktikan Anda Bukan Capres Penyebar Fitnah

Tantang Prabowo Minta Maaf ke Publik, Faizal Assegaf: Buktikan Anda Bukan Capres Penyebar Fitnah

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Ketua Progres 98 Faizal Assegaf tampak menyoroti soal pidato Prabowo Subianto.

Dilansir TribunWow.com, hal tersebut tampak dari postingan akun Twitter @faizalassegaf yang diunggah pada Senin (25/6/2018).

Faizal Assegaf mengatakan bahwa ketua umum Partai Gerindra itu seharusnya berjiwa besar untuk minta maaf kepada publik terkait pernyataannya soal biaya LRT.

Menurutnya Prabowo terbukti memberikan hasutan kepada rakyat dengan data yang tidak benar.

Beda dengan Prabowo, Faizal menyebut berdasarkan data dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub), maka nilai investasi LRT Palembang lebih murah, apabila dibandingkan dengan LRT di Manila, Filipina, dan Malaysia.

@faizalassegaf: "Kemenhub resmi merilis nilai investasi LRT Palembang lebih murah jk dibandingkan dgn LRT di Manila & Malaysia.

Prabowo hrs berjiwa besar utk minta maaf pd publik krn terbukti menghasut rakyat dgn data hoax.

Buktikan anda bukan "Capres penyebar fitnah"."

Postingan Faizal Ibrahim di Twitter

Diketahui, Kemenhub menepis tudingan adanya mark-upanggaran Light Rail Transit (LRT) Palembang yang dilontarkan oleh Prabowo.

Diberitakan Kompas.com, Kemenhub mengatakan jika nilai LRT Palembang lebih murah apabila dibandingkan dengan LRT di Manila Line 1, Filipina, dan LRT Kelana Jaya Line di Malaysia.

Total capex atau belanja modal yang dikeluarkan untuk membangun LRT Kelana Jaya Line adalah sekitar 63 juta dollar AS per kilometer atau sekitar Rp 817 miliar per kilometer (kurs Rp 13.000).

Nilai tersebut digelontorkan guna membangun jalur sepanjang 34,7 kilometer, 25 unit stasiun, dan 120 unit kereta.

Kemudian, nilai investasi lebih besar digunakan untuk membangun LRT Manilla Line 1, yakni 77 juta dollar AS per kilometer atau setara dengan Rp 1,004 triliun per kilometer.

Biaya tersebut digunakan untuk membangun jalur kereta sepanjang 23 kilometer, 14 unit stasiun, dan 108 unit kereta.

Sementara itu, terkait LRT Palembang, Kemenhub mengatakan jika nilai investasi untuk LRT Palembang adalah 37 juta dollar AS per kilometer atau senilai dengan Rp 484 miliar per kilometer.

Nilai investasi tersebut digunakan untuk membangun jalur kereta sepanjang 23,4 kilometer, 13 unit stasiun, dan 24 unit kereta.

"Terkait niali kontrak pembangunan LRT di Indonesia khususnya LRT Palembang yang dinilai relatif besar, dijelaskan bahwa nilai kontrak tersebut bukan merupakan nilai mutlak, tetapi pembayarannya dilakukan berdasarkan realisasi atas pengeluaran kontraktor yang telah diaudit BPKP," tulis Kemenhub, Minggu (24/6/2018).

Diberitakan sebelumnya, Prabowo menyebut jika ada mark upbiaya LRT.

Menurut Prabowo, riset indeks pembangunan LRT di dunia menyebutkan biaya pembangunan LRT 8 juta dollar per kilometer.

Namun di Indonesia, melebihi jumlah itu.

Dia mencontohkan, pembangunan LRT Palembang, Sumatera Selatan yang memiliki panjang 24 kilometer, sedangkan dana yang dihabiskan untuk proyek tersebut Rp 12,5 triliun.

Itu artinya, dana yang dihabikan LRT Palembang setiap kilometernya mencapai 40 juta dollar.

“Jadi pikirkan saja berapa mark up yang dilakukan pemerintah untuk 1 kilometernya. Jika 8 juta dollar itu saja bisa mendapatkan untung, apalagi 40 juta dollar?. Karena Saya mengerti hal ini banyak yang membenci saya,” kata Prabowo, Kamis (21/6/2018), melalui laman Facebooknya.

Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) LRT Palembang dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Suranto menampik tudingan Prabowo Subianto.

Suranto menjelaskan, dari data yang dia miliki, biaya pembangunan LRT di Palembang sudah termasuk murah.

Sebab, dari rencana awal Rp 12,5 triliun, pembangunan LRT sepanjang 24 kilometer itu dipangkas Kementerian Keuangan menjadi Rp 10,9 triliun.

“Enggak bener itu (ada mark up) pembangunan LRT Palembang sudah paling murah,” kata Suranto, Jumat (22/6/2018).

Suranto menjelaskan, dana Rp 10,9 Triliun tersebut sudah termasuk bunga, pajak, dan lainnya. [tn]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita