
GELORA.CO - Fahri Hamzah, politikus yang tengah bersengketa dengan PKS terkait status keanggotan, mengkritik PKS batal mengusung Deddy Mizwar di Pilgub Jawa Barat 2018. PKS menyebut pernyataan Fahri melukai hati dan meminta Fahri bertobat.
"Pernyataan Fahri sangat melukai hati kader PKS yang sedang berjuang keras hingga detik ini," kata Ketua Bidang Politik DPP PKS Pipin Sopian kepada wartawan, Jumat (29/6/2018).
Baca juga: PKS Keok di Pilgub Jawa, Fahri Kritik soal Pencalonan Deddy Mizwar
Fahri mengaku kecewa karena PKS lebih memilih mengusung Sudrajat-Ahmad Syaikhu bersama Gerindra dan PAN. Menurut Pipin, siapa pun calon yang diusung PKS akan terlihat salah di mata Fahri.
"Bagi Fahri siapapun yang diputuskan oleh Pimpinan PKS salah," tuturnya.
Pipin meminta Fahri adil menilai perjuangan pimpinan dan kader PKS dalam upaya pemenangan Sudrajat-Syaikhu di Jabar. Lagipula, sebut Pipin, hasil real count versi KPU belum keluar. Terlalu dini bagi Fahri untuk kecewa.
"Hasil Pilkada Jabar belum selesai. 'Asyik' masih berpotensi unggul. Karena selisih tipis. Kita andalkan real count internal dan KPU," ucap Pipin.
"Kita tidak boleh hanya melihat hasil menang atau kalah. Fahri harus adil dalam melihat perjuangan siang malam pimpinan dan kader dalam meningkatkan suara 'Asyik' sampai 3 kali lipat dan mengalahkan 2D," imbuhnya.
Baca juga: Fahri: PKS Kehilangan Sumut, Jabar, Malut di Pilkada 2018
Menurutnya, Fahri justru menutup-nutupi kenyataan bahwa PKS berhasil menang di 7 provinsi dalam pilkada serentak 2018. Pipin mengatakan, momen pilkada ini makin membuktikan soliditas PKS menuju Pilpres 2019.
Sementara itu, kata Pipin, Fahri belum move on dari PKS. Padahal mesin partai terus bergerak untuk kemenangan.
"Bagi PKS Fahri Hamzah adalah masa lalu. Fahri belum move one. Sedangkan pimpinan dan kader terus bekerja untuk kemenangan," ujarnya.
"Fahri memang ingin mendelegitimasi pimpinan partai supaya kader tidak taat. Dan hal itu alhamdulillah tidak terjadi. Dari 17 provinsi, alhamdulillah 7 yang didukung PKS menang. Itu yang ditutupi Fahri," papar Pipin.
Dia menyebut PKS masih membuka pintu bagi Fahri andai mau meminta maaf. Pipin merasa kasihan dengan Fahri yang dinilai seperti kehilangan arah.
"Saya yakin kalau Fahri mau tobat nasuha dan mau minta maaf, maka pimpinan dan kader PKS menerimanya dengan lapang dada. Daripada seperti sekarang Fahri seperti sepi dan sendiri kehilangan arah dan ruh dalam berorganisasi. Saya merasa kasihan dengan beliau," terangnya.
Sebelumnya, Fahri Hamzah mengkritik kekalahan PKS di 3 Pilgub di Jawa dalam pilkada serentak 2018. Fahri pun mengungkit pencalonan Deddy Mizwar di Pilgub Jawa Barat. Deddy awalnya sempat ingin diusung Gerindra dan PKS tapi batal.
"Lima tahun dia telah mendampingi dengan setia, tanpa penyimpangan sedikitpun. Lima tahun Deddy Mizwar itu mengikuti apapun maunya Ahmad Heryawan sehingga Jabar itu relatif sukses," tutur Fahri, Kamis (28/6).
"Sebenarnya dalam falsafah yang benar. Tidak ada cerita, Deddy Mizwar emang harus dilanjutkan pada waktu itu," imbuhnya.[dtk]