www.gelora.co - Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri menanggapi polemik besaran gaji yang diterimanya sebagai Ketua Dewan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang mencapai angka ratusan juta rupiah.
Hal itu sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2018 tentang Hak Keuangan dan Fasilitas Lainnya bagi Pimpinan, Pejabat, dan Pegawai BPIP.
Megawati mengaku tak mau ambil pusing soal pemberitaan dirinya terkait besaran gaji yang oleh sebagian kalangan dinilai mencoreng citra para negarawan yang menjadi anggota dewan pengarah BPIP tersebut.
Ia mengatakan, akhir-akhir ini namanya terkesan memang menjadi pusat perhatian media, utamanya dalam pemberitaan gaji yang diterima anggota-anggota BPIP.
“Jadi jika beberapa hari yang lalu, kami dimeriahkan di medsos, terutama nama saya,” kata Megawati dalam Peringatan 73 Tahun Lahirnya Pancasila, di Gedung Filateli, Jakarta, Kamis (31/5/2018) sore.
Kemudian, Megawati menceritakan terkait pertemuannya dengan Presiden Jokowi tentang polemik besaran gaji Pengarah dan Anggota BPIP.
Ia menyebut, bahwa Presiden Jokowi sempat meminta maaf terkait polemik gaji BPIP tersebut.
“Tadi saya ditanya oleh Bapak Presiden, dan beliau minta maaf. Dan saya bilang sudahlah, saya sudah sering dimeriahkan di medsos. Jadi demi Allah saya ini tenang-tenang saja, tidak usah dibawa ke dalam hati,” tandasnya.
Megawati yang juga Ketua Umum Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDIP) ini pun menyarankan agar Presiden tidak terlalu memikirkan terkait polemik tersebut.
“Jadi, beliau saya harapkan tenang-tenang saja. Saya guyoni puasa-puasa, Pak sudahlah enggak usah di bawa ke dalam hati,” pungkasnya. [tsc]