
www.gelora.co – Praktisi Hukum Arman Garuda Nusantara tampak membalas peryataan Ketua DPP PSI Tsamara Amany terkait tugas oposisi.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitter @armangn8 yang diunggah pada Jumat (22/6/2018).
Awalnya, Tsamara Amany menanggapi pertanyaan dan pernyataan dari netizen @elisa soal tugas oposisi.
@TsamaraDKI: Thanks mba Elisa. Saya suka dichallenge.
Tp mba juga harus bedakan mana hak rakyat mengkritik dan mana tugas oposisi.
Rakyat bayar pajak, mereka minta pemerintah carikan solusi.
Oposisi hadir di parlemen harus mampu kasih kebijakan lain jika dirasa kebijakan pemerintah tak cocok.
Menanggapi hal tersebut, mantan koordinator Tim Ahli Bidang Reformasi Birokrasi Menteri PANRB 2014-2016 itu melontarkan sejumlah sindiran.
Menurut Arman, apa yang disampaikan oleh Tsamara adalah ngawur dan asal bunyi.
Ia juga sempat menyinggung Tsamara yang akan mencalonkan diri sebagai calon legislatif, tapi justru dianggap tak paham tugas parlemen.
@armangn8: Ini orang #ASBUN dan tidak faham dengan kinerja Parlemen, padahal dia ingin jadi Anggota Parlemen.
Menurut Arman, tugas anggota dewan bukan membuat kebijakan alternatif, melainkan budgeting, controlong, dan legislation.
@armangn8: Mana bisa Anggota Parlemen buat Kebijakan lain selain daripada Kebijakan yg dibuat oleh Pemerintahan Berkuasa.
Parlemen itu tugasnya hanya Budgeting, Controling and Legislation, fahami dulu soal 3 itu baru anda jadi Caleg boss..
Lebih lanjut, Arman menyebut jika apa yang disampaikan oleh Tsamara bisa membuat Gedung DPR roboh.
@armangn8: Anda ingin jadi Anggota Parlemen tapi mengeluarkan statement saja ngawur dan memalukan seperti ini, pantes saja kalau Gedung DPR mau roboh karena diisi oleh orang2 sprti ini.
Selain itu, Arman Garuda Nusantara juga sempat memberikan penjelasan mengenai oposisi.
Menurutnya, istilah oposisi dikenal dalam sistem Parlementer seperti Inggris, Malaysia, hingga Belanda.
@armangn8: Sebenarnya didalam sistem Presidential tdk dikenal istilah Oposisi, istilah Oposisi itu ada di Sistem Parlementer seperti Inggris, Malaysia, Belanda dan sebagainya.
Bos PSI @TsamaraDKI jg harus fahami itu sebelum menjadi Caleg. Jangan jadi Caleg, Caleg aja, ntar ngawur lagi..
Postingan Arman Garuda Nusantara itu kemudian mendapat tanggapan dari netizen @efmudumi yang meminta Arman untuk belajar lagi apa itu kebijakan.
@efmudumi: Mbak neng, membuat undang-undang itu termasuk kebijakan lohh.
Semua kebijakan Pemerintah harus ada konsiderannya! Konsideran utama adalah Undang-Undang#belajarlagiapaitukebijakan
Arman Garuda Nusantara pun terlihat memberikan tanggapan dengan memberikan tambahan.
@armangn8: Kemudian anda fikir yg buat UU itu siapa?
Oposisi saja bisa membuat UU?
Anda tahu tidak syarat RUU bisa berubah menjadi UU itu apa? Jadi belajarlah dulu dengan baik sebelum berkomentar #ASBUN.
@armangn8: Satu lagi, identitas saya jelas dan saya bukan perempuan.
Kalau anda cari Mbak Neng silahkan cari dikandang ayam. Barangkali saja mbak neng anda itu ada dikandang ayam tetangga.
[tn]