www.gelora.co - Ketum Gerindra Prabowo Subianto menyebut ada pihak yang punya kekuatan untuk bisa mengatur dinamika politik di Indonesia, termasuk siapa yang menjadi presiden. Partai NasDem meminta Prabowo mengungkap pihak yang dimaksud dalam klaim tersebut.
"Komentar-komentar itu perlu didukung dengan data yang valid, kalau tidak nanti biasnya terlalu jauh," ujar Sekjen Partai NasDem Johnny G Plate kepada detikcom, Rabu (20/6/2018).
Johnny meminta Prabowo mengungkap klaimnya soal pihak yang punya uang yang bisa mengatur dinamika politik di Indonesia, termasuk siapa yang bisa menjadi presiden. Dia juga menyebut seharusnya Prabowo melapor ke Bawaslu atau Panwaslu bila melihat ada kecurangan dalam pemilu, baik pilkada maupun pilpres.
"Kalau ada yang dukung dengan uang, sebutkan secara spesifik, kalau umum-umum saja susah dipertanggungjawabkan. UU mengatur sumbangan pemilu, kalau ada yang tidak benar, laporkan ke Panwaslu," kata Johnny.
"Jangan cuma ngomong saja. NasDem setuju politik bersih. Kami perjuangkan hak-hak rakyat yang diatur UU, kami menolak money politics, tanpa mahar di pemilu, konkret itu dilakukan," sambung anggota DPR itu.
Johnny mempertanyakan apakah Gerindra sendiri sudah mempraktikkan politik bersih. Apalagi Pilkada Serentak 2018 sudah di depan mata.
"Jangan sampai lempar batu sembunyi tangan. Dengan menerima mahar itu kan mendukung money politics. Jangan di pintu depan lain, pintu belakang lain," ujar Johnny.
Prabowo merilis video pidato melalui Facebook-nya, @PrabowoSubianto, pada Selasa (19/6). Ia menyebut ada pihak yang punya kekuatan uang dan bisa mengatur siapa saja yang bisa jadi pimpinan daerah, bahkan hingga presiden.
"Sekarang saat-saat yang kritis, ada kekuatan-kekuatan yang punya uang merasa bisa menentukan siapa yang akan jadi bupati, wali kota, gubernur, bahkan Presiden Republik Indonesia yang akan datang," ucap Prabowo dalam videonya.
Prabowo berbicara kepada para kader dan simpatisan Partai Gerindra. Dia ingin para kader dan simpatisan merapatkan barisan sehingga tidak kalah oleh kekuatan lain yang punya duit. Prabowo mengaku tidak punya media massa yang bisa mendukung partainya, tapi dia percaya keteguhan bakal membuahkan hasil, sebagaimana survei-survei yang dia klaim menunjukkan hasil yang menggembirakan untuk Gerindra.
"Kalau dibandingkan kekuatan-kekuatan lain di negara kita mungkin bisa dikatakan kita kalah di banyak bidang, kalah jumlah uang. Kita tidak punya koran, kita tidak punya televisi. Ya sekarang baru kita mulai televisi kita sendiri dengan sumber-sumber yang terbatas. Tapi ternyata dalam survei-survei, dalam evaluasi-evaluasi kita sendiri dan kelompok-kelompok independen, ternyata Gerindra terus meningkat di hadapan rakyat Indonesia," tuturnya.
[dtk]