Moeldoko Tak Mau Disalahkan soal Macet Mudik, Gerindra: Ironis!

Moeldoko Tak Mau Disalahkan soal Macet Mudik, Gerindra: Ironis!

Gelora News
facebook twitter whatsapp

www.gelora.co - Ketua DPP Gerindra Habiburokhman menilai pernyataan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko soal macet saat mudik suatu yang ironis. Moeldoko sebelumnya mengatakan macet saat mudik wajar dan meminta warga tidak menyalahkan pemerintah.

"Saya pikir ironis kalau Moeldoko ngomong begitu. Karena jelas kalau kita baca dalam Nawacita bahwa negara hadir dalam perosoalan-persoalan masyarakat," kata Habiburokhman saat dihubungi, Selasa (5/6/2018).

Habiburokhman mengatakan di seluruh dunia tidak ada yang mewajarkan macet. Sementara, warga memilih pemimpin untuk menyelesaikan masalah, termasuk memilih Jokowi pada 2014 lalu untuk mengatasi masalah, salah satunya macet. 

"Dulu kan katanya kalau jadi presiden macet bisa diuraikan, kurang lebih kan begitu, akan lebih mudah mengatasi macet, jadi ini ironis dan kontradiktif dengan apa yang dahulu disampaikan Pak Jokowi ketika kampanye. Nah saya pikir yang begini-begini akan membenani beliau, membebani Pak Presiden," ujarnya.

Menurutnya, harusnya pemerintah mencari solusi mengatasi macet bukan justru menilai wajar. Dia mencotohkan jalur Merak yang kerap macet saat libur mudik. Peran negara sangat diharapkan untuk membuat terobosan agar macet itu terurai.

"Jadi kalau ngomong macet itu wajar ya nggak perlu ada pemerintah. Jangan-jangan Pak Moeldoko ini sudah kibar bendera putih gitu loh, soal macet aja dia ngomong (wajar), jangan-jangan besok harga mahal sudah wajar," ucapnya.

"Artinya bisa jadi dalam konteks lebih luas, bisa jadi dalam konteks pemerintahan bisa jadi pemerintah ini 'waduh sudah nyerah dah, satu periode saja, besok dilanjutkan sama yang lebih mampu mengatasinya', gitu," imbuhnya.

Moeldoko sebelumnya mengatakan macet saat mudik adalah hal yang wajar. Ia meminta masyarakat tak menyalahkan pemerintah jika terjadi kemacetan.

"Hal yang wajar itu macet. Harus diterima itu, sabar dikit ya karena memang wajar alamiah," kata Moeldoko di Kantor Staf Presiden, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (5/6).

"Jadi jangan nyalahin kita," sambungnya.[dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita