Mencekam! Pasukan Pengaman Pilkada 2018 Ditembak, 3 Orang Meninggal

Mencekam! Pasukan Pengaman Pilkada 2018 Ditembak, 3 Orang Meninggal

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Korban tewas penembakan di Papua dinaikkan ke pesawat Trigana Air. Istimewa

GELORA.CO - Pesawat carteran Trigana Air yang membawa rombongan pasukan pengaman Pilkada 2018 ditembak di Bandara Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, Senin (25/6) sekitar pukul 09.45 WIT.

Pesawat itu membawa belasan anggota brimob. Mereka ditugaskan untuk melakukan pengamanan Pilkada 2018 di wilayah Papua. Mereka diserang Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) saat mendarat di landasan Bandara Keneyam.

Pesawat tersebut mengakut 18 orang, di mana 15 orang di antaranya adalah anggota Brimob BKO dari Wamena dengan tujuan Keneyam. Mereka adalah Sudarto, Ahmad Junaedi, Saiful Rohman, M. Mas Bukin, Lalu Ahmad, Gunawan Bima Prabowo, Sudirman, Tedi K, Subang R, Romadoni, I Wayan Susila, Fransiskus, Bonardo dan Tomi mandala.

Akibat insiden ini, pilot bernama Ahmad Abdillah Kamil terluka. Ia menderita luka di bagian punggung dan kepala akibat terkena peluru.

Selain menembak pesawat pengangkut pasukan pengamanan Pilkada, para pelaku juga membantai tiga warga sipil hingga meninggal dunia. Bahkan, bocah berusia 6 tahun tak luput dari kebiadaban para kelompok separatis.

Pilot Trigana Air menjalani peawatan akibat tertembak di bagian punggung dan kepala. Istimewa
Pasukan pengaman Yonif 755/Yalet dibantu oleh aparat ke Kepolisian dan Satuan Brimob sempat kontak senjata dengan para separatis. Kelompok KKSB itu kemudian melarikan diri.

Informasi yang dihimpun, para pelaku melakukan penganiayaan kepada warga sipil tak jauh dari landasan Bandara Kenyam, tepatnya di Kampung Koteka, Buah Tengah Distrik Kenyam.

Kelompok separatis yang jumlahnya diperkirakan 16 orang menggunakan senjata laras panjang jenis AK-47 6 pucuk, FNC 2 pucuk dan pistol 2 pucuk, serta panah, tombak, dan golok, menganiaya masyarakat sipil.

Bocah 6 tahun jadi korban kebiadaban kelompok separatis Papua. Istimewa
Mereka memaksa masyarakat keluar rumah. Setidaknya 8 orang warga pendatang dikumpulkan dan diperintahkan duduk di depan teras.

Tidak lama kemudian, wanita bernama Margaretha Pali (28), warga asal Toraja Sulawesi Selatan yang sedang ketakutan sedang memeluk anaknya, Arjuna (6) ditembak di bagian kepala. Ia juga ditebas parang hingga kena lengan kiri.

Tak hanya itu, Margaretha, Hendrik Sattu Kola (38) juga ditembak di bagian perut serta ditebas parang hingga mengenai kaki kanan bagian betis.

Korban penembakan di Papua dinaikkan ke pesawat Trigana Air. Istimewa

Mendengar suara tembakan, 5 orang lainnya spontan melarikan diri. Namun nahas bagi Zainal Abidin (20), warga asal Selayar Sulawesi Selatan itu ditembak hingga mengenai bagian rusuk.

“Tiga orang meninggal karena ditembak dan diparangi. Saya berhasil melarikan diri,” ucap A. Ahmad (22) diamini Dani (19). Kedua warga pendatang dari Sulawesi Selatan itu selamat karena melarikan diri.

Ahmad mengatakan, bocah 6 tahun bernama Arjuna menderita luka serius. Bocah yang masih duduk di bangku TK itu mengalami luka menganga akibat kena parang di kepala bagian pelipis kiri. Arjuna adalah putra semata wayang dari pasangan Hendrik dan Margaretha.

Korban tewas penembakan di Papua dinaikkan ke pesawat Trigana Air. Istimewa
Pada 12.33 WIT, pesawat Trigana Air yang mengangkut Wakil Bupat Nduga mendarat di Kenyam. Ia langsung ke Puskesmas melihat kondisi korban.

Pada Pukul 16.14 WIT, ke 3 jenazah korban kebiadaban KKSB, 1 orang korban luka dan 3 Crew Pesawat Trigana pertama diterbangkan menuju Timika dengan menggunakan Pesawat Trigana Air. Sedangkan korban luka-luka rencananya akan menjalani perawatan di Rumah Sakit Caritas milik PT. Freeport Indonesia.

Trigana Air
Sementara Pesawat Trigana Air Twin otter yang terkena tembakan masih tinggal di Bandara Kenyam menunggu pilot dan perbaikan. Saat ini situasi Wilayah Kenyam masih mencekam. Seluruh aktifitas berhenti. Sebagian warga khususnya masyarakat pendatang mengungsi ke Koramil Kenyam untuk mendapatkan perlindungan.[psid]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita