GELORA.CO - Berdasarkan hitung cepat (quick count) di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Makasar, beberapa lembaga survei menyatakan calon tunggal Munafri Arifuddin-Andi Rahmatika Dewi (Appi-Cicu) belum unggul dari kotak kosong, Rabu (27/6/2018)
Keunggulan kotak kosong ini membuat calon tunggal batal menjadi walikota dan wakil walikota, serta pilkada akan kembali dilaksanakan tahun 2020.
Mengenai hal tersebut, Mantan Staf Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Muhammad Said Didu turut berkomentar.
Komentar itu ia tuliskan melalui akun Twitter-nya, @Saididu.
Menurut Said Didu, ada tiga hal menarik dari pilkada di Pilkada Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Hal tersebut adalah rakyat tidak memilih calon tunggal yang memiliki catatan hukum.
Kedua, rakyat Makassar tidak menyukai politik dinasti.
Dan hal menarik ketiga adalah rakyat tidak suka untuk dipaksa memilih calon tunggal yang ada.
"Ada 3 hal menarik dari pilkada Sulsel (Makassar) : 1) rakyat tdk milih yang punya catatan hukum, 2) rakyat tidak suka politik dinasti, 3) rakyat tidak suka dipaksa (kotak kosong menang di pilihan walikota Makassar)," tulis Said Didu.
Sementara itu, dikutip Tribunwow.com dari Kompas.com, Ketua KPU Sulsel, Misna Attas yang dikonfirmasi terkait dengan keunggulan kotak kosong melawan calon tunggal Appi-Cicu enggan berkomentar banyak.
Dia mengaku, tidak bisa berkomentar karena hasilnya belum pasti.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) menunggu hasil real count oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Makassar.
"Saya tidak bisa berkomentar dulu karena baru selesai dilakukan pemungutan suara. Hasil pemungutan suara Pilkada Makassar sementara dalam perjalanan ke sini.
Biarlah quick count yang dilakukan oleh lembaga survei, kami tetap berpatokan pada real count," kata Misna saat ditemui di Hotel Grand Clarion Makassar, Rabu (27/6/2018) malam.
Jika hasil akhir real count adalah kotak kosong unggul dari calon tunggal, Misna mengatakan Makassar akan menggelar kembali Pilkada selanjutnya pada tahun 2020.
"Ya, kalau menang kotak kosong. Tidak mungkin kita Pilkada tahun depan, karena Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif. Ya, Pilkada selanjutnya ada pada tahun 2020," tambahnya.
Appi-Cicu maju pada Pilkada Makassar dengan usungan 10 partai, yakni Partai Nasdem, Golkar, PDI-P, Gerindra, Hanura, PKB, PPP, PBB, PKS, dan PKPI.
Koalisi besar ini mengantongi 43 dari 50 kursi parlemen Makassar.
Dari hitung cepat yang dilakukan beberapa lembaga survei, kotak kosong unggul 53 persen suara.
Sedangkan, calon tunggal Appi-Cicu memperoleh suara sebesar 46 persen.[tn]